Lihat ke Halaman Asli

Amanda Putri Maylani

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

"Banner Baru Angkat Citra UMKM Jahit Lokal Lewat Kreativitas Mahasiswa UMM

Diperbarui: 18 Agustus 2025   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebersamaan mahasiswa UMM dan pemilik UMKM jahit setelah re-branding usaha dengan banner kreatif.

Mahasiswa UMM melakukan pengabdian masyarakat dengan membantu salah satu usaha kecil menengah (UMKM) milik warga setempat. Usaha tersebut adalah toko penjahit baju yang sudah lama menjadi pilihan utama warga sekitar. Meskipun nama usaha ini sederhana, jasanya sangat bermanfaat bagi banyak orang, mulai dari memperbaiki pakaian sekolah yang robek hingga membuat jahitan khusus untuk acara penting.

Namun, sayangnya, dari segi tampilan merek atau branding, usaha ini masih kurang menonjol. Oleh karena itu, mahasiswa UMM bersama tim mengusulkan perubahan tampilan agar usaha ini terlihat lebih profesional dan mudah diingat. Nama pemiliknya adalah Bu Layin. Beliau terkenal sabar dan teliti dalam menjahit. Pelanggan yang datang sebagian besar berasal dari warga sekitar, ada juga yang datang karena rekomendasi dari orang lain. Masalahnya, banyak orang yang lewat di depan rumah beliau tidak tahu kalau di dalam ada usaha jahit. Itulah yang membuat kami merasa, "Wah, usaha ini perlu ada branding supaya lebih terlihat oleh orang lain."

Awalnya beliau sedikit bingung ketika kami bilang ingin membuat banner. Tapi setelah kami menjelaskan bahwa banner ini bisa membantu orang lebih mudah menemukan tempat jahit dan terlihat lebih profesional, Bu Layin langsung bersemangat.

Prosesnya menyenangkan. Kami bertanya-tanya tentang warna yang diinginkan, gaya desain, dan informasi apa saja yang ingin ditulis di banner. Dari situ kami mulai brainstorming desain. Kami ingin hasilnya tidak hanya informatif, tapi juga menarik secara estetika. Banner ini nantinya dipasang di depan tempat usaha agar orang yang lewat langsung tahu kalau di sini ada penjahit yang bagus.

Setelah draft desain selesai, kami tunjukkan ke Bu Layin. Matanya langsung berbinar. "Waduh, bagus banget ini. Alhamdulillah, terima kasih ya, Nak. Semoga rejekinya tambah lancar semua," ujar Bu Layin sambil tersenyum lebar.

Banner yang kami buat ukurannya cukup besar, dengan kombinasi warna cerah tapi tidak terlalu mencolok, font yang jelas terbaca dari jauh, dan terdapat kontak WhatsApp serta alamat yang singkat. Kami juga menambahkan sedikit ikon baju dan jarum jahit agar orang langsung paham jasanya. Setelah banner dipasang di depan rumah, suasana langsung berbeda. Tempat jahit yang sebelumnya biasa aja kini terlihat lebih hidup dan profesional.

Bagi kami, kegiatan ini tidak hanya sekadar membuat banner. Lebih dari itu, ini adalah latihan nyata bagaimana mahasiswa bisa berkontribusi langsung untuk kemajuan UMKM lokal. "Kami jadi lebih paham bahwa branding itu sangat penting, terutama bagi UMKM yang tidak terlalu aktif di media sosial. Dengan adanya banner, identitas usaha menjadi lebih jelas dan peluang mendapatkan pelanggan baru juga semakin besar," kata Najwa, salah satu mahasiswa PMM.

Aksi kecil ini mungkin terlihat biasa, tapi kami yakin dampaknya bisa bertahan lama. Tidak hanya membuat usaha lebih terkenal, tapi juga jadi contoh bagi UMKM lain untuk mulai memperhatikan identitas bisnisnya. Karena di zaman digital sekarang, first impression  itu sangat penting.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline