Lihat ke Halaman Asli

amandanasution73

penulis lepas

Film The Curse of Rosalie (review)

Diperbarui: 7 Desember 2022   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Voltage Pictures & Screen Media . doc.lifepod.id

Assalamu'alaikum. Wr. Wb, Readers

Sebuah film bergenre horor adventure, hasil produksi Voltage Pictures & Screen Media . doc segera tayang di bioskop-bioskop Indonesia.

The Curse of Rosalie film yang disutradarai dan ceritanya di tulis oleh Will Klipstine ini bercerita tentang sebuah keluarga yang memiliki gadis kecil yang mengalami perubahan sikap. Rosalie Synder mengalami perubahan sikap setelah rumah mereka didatangi seorang laki-laki dan tanpa sadar sanga ayah, Daniel Synder (Will Klipstine), melakukan perjanjian yang berbau mistis.

Perubahan sikap Rosalie ini membuat kedua orang tuanya berpindah-pindah kota untuk mencari cara menyebuhkan Rosalie. Rosalie tidah hanya berubah menjadi pendiam dan misterius, tapi juga bisa melihat apa yang tidak dilihat orang lain. Bahkan terkadang bisa membahayakan orang lain.

Voltage Pictures & Screen Media . doc

Berakhir disebuah kota kecil akhirnya Daniel menemukan seorang wanita yang berasal dari suku asli Amerika, Indian, bisa membantunya mengembalikan Rosalie. Sayangnya prosesnya tidak mudah, Readers. Karena sebelom sampai akhirnya memutuskan percaya dengan Floating Hawk (Irene Bedard), wanita Indian, sejumlah warga kota tua yang bernama Midwestern itu meninggal dengan cara, terlihat, seperti bunuh diri atau kecelakaan.

Tokoh sentral film ini adalah gadis kecil, Rosalie yang diperankan dengan apik oleh actris muda, Madeleine McGraw. Hampir sepanjang film Madeleine memasang wajah datar yang misterius. Bahkan saat berkomunikasi atau bermain bersama teman-temannya. Madeleine bermain dalam satu tokoh dengan dua karakter berbeda, Rosalie yang normal dan Rosalie yang misterius. Meski tidak dilakukan dalam waktu bersamaan, pasti tidak mudah berubah karakter.

Alur film ini sih cukup panjang dan lambat, karena ditengah-tengah scene ada insert penggalan kisah jaman dulu tentang kota tua ini yang muncul dalam bayangan Daniel. Dimana Daniel berserta anak dan istrinya menjadi bagian dari kisah masa lalunya. Yang cukup membingungkan adanya satu scene yang membawa Daniel benaran menjelajah waktu ke masa tahun 1500-an. Karena tidak ada benang merahnya dengan semua cerita yang disampaikan. Khusus saat Daniel seperti menjelajah waktu ini seperti memperpanjang durasi doang sih, kalo buat aku. 

Voltage Pictures & Screen Media . doc

To much jadinya buat aku. Karena dengan insert yang muncul dalam benak dan mengganggu Daniel saja, sebenarnya udah cukup menceritakan bagian masa lalu yang menjadi bagian dari cerita yang saat ini diperlihatkan. Ditambah lagi ada penjelasan cukup rinci dari Floating Hawk, lengkap dengan barang-barang bukti dan catatan sejarah yang diperlihatkan.

Aku suka permainan warna di film ini. Bagitu juga angel kamera yang cukup variatif. 

Untuk memperlihatkan kota tua, film ini menggunakan warna base ke coklat muda ya, Readers. Yang kemudian ditimpah dengan lampu berwarna kuning. Dan berubah pada scene klimaks saat kel Synder berhadapan sama tokoh antogonisnya, dibuat senada dengan warna dasar pada insert-insert yang berisi flash back, cerita masa lalu kota Midwestern.

Agak susah ya kalo film ini dimasukin ke genre horor, aku pikir petualangan trailer lebih pas deh. Karena, meski pun ada setannya tapi bukan kesan angker yang aku rasakan, lebih ke misterius siapa pelaku serangkaian pembunuhan, apa tujuannya, dan apa hubungannya dengan kondisi Rosalie?

Voltage Pictures & Screen Media . doc

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline