Lihat ke Halaman Asli

Alvin Nur Hidayah

Travel and communication enthusiast

Menelusuri Para Pencakar Langit Jakarta Bersama Jakarta Good Guide

Diperbarui: 5 Januari 2022   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawasan Sudirman dilihat dari Halte Dukuh Atas/dokpri

JAKARTA (20/11/2021) - Langit Jakarta diselimuti awan gelap saat menjelang sore hari namun tidak menghalangi niat saya untuk tetap pergi menyusuri sepanjang jalan dari Halte Karang Asri hingga Halte Monas menggunakan Transjakarta koridor 1A yang kemudian saya teruskan menggunakan bus koridor 1 menuju tujuan saya yakni Halte Dukuh Atas. 

Saya melanjutkan perjalanan saya menuju titik kumpul di Taman Dukuh Atas dan bertemu dengan para tim dari Jakarta Good Guide atau JGG serta peserta yang lain. Walau akhirnya kami harus meneduh dan menunggu hujan reda terlebih dahulu di dalam Stasiun Sudirman tak menyurutkan niat kami untuk Walking Tour yang dipandu oleh Kak Ara dan Kak Ibet yang menjadi teman kami dari JGG. 

Jakarta Good Guide sendiri merupakan pramuwisata yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Republik Indonesia dan telah memiliki izinnya.

Walking Tour bersama kak Ara/dokpri

Rute kali ini yang saya ikuti ialah Sudirman Skycrapers yang dimulai dari Dukuh Atas dan berakhir di Stasiun MRT Bendungan Hilir, yaps tepat di depan Sampoerna Kayu. 

Dalam rute ini menelusuri gedung-gedung penting pencakar langit yang berada di sepanjang Jalan Sudirman, Jakarta sambil jalan kaki yang dipandu oleh guide informatif yang asik dan menyenangkan. 

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjaga jarak, perjalanan ini sangat lah seru dan memberikan insight baru tentang cerita dan sejarah. Dimulai dari sejarah daerah bernama Dukuh Atas dan Dukuh Bawah dikarenakan dahulu banyak pohon dukuh dan para penjual dukuh yang berada di kawasan tersebut. 

Dijelaskan pula mengapa Patung Jenderal Sudirman berbentuk sedang memberikan hormat, lalu bagaimana asal usul Gedung Astra yang memiliki 63 lantai dan landasan helicopter di atasnya serta cerita dibalik pendirinya, Gedung-gedung dan perusahaan milik Sahid Group, Gedung Wisma BNI yang pernah memegang predikat gedung tertinggi di Indonesia selama beberapa tahun, Sinarmas Tower, Penthouse mahal di atas Galeri Furniture Davinci, Hotel Sahid yang menjadi hotel pertama di bilangan Sudirman, serta cerita-cerita kegigihan dan keteladan para pendiri perusahaan yang  memiliki gedung-gedung pencakar langit Sudirman.

Gedung Davinci yang membuat banyak orang salah fokus dan bertanya-tanya apa sebenarnya fungsi dari gedung ini/dokpri

Perjalanan ini diakhiri dengan cerita di balik gedung milik Sampoerna yang memiliki kaca yang tebal dan beralihnya pusat perhatian mereka dari perusahaan rokok yang kemudian bergelut dengan industri kayu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline