Lihat ke Halaman Asli

Kacang Mete Rasa Keadilan

Diperbarui: 9 Februari 2020   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diujung pelosok negeri kami masih disini,mengais sebiji rezeki dibawah terik pagi yang cerah. Berpayung rimbun dedaunan yang hijau. Bergantungan memerah buah

Gundah adalah napas kami
Langkah adalah detak jantung
Pasrah memanjat hajat yang serakah
Mengurung nasib yang murung
Pada akhirnya anak cucu kami nimbrung.

Apakah ini negeri dengan penuh keadilan
Tiga tahun beruntun menuntun tetap memikul biji mete yang mulai menurun.
Serabutan adalah pelarian.

Akhirnya biji mete kiloan serta serabutan adalah pendidikan kebutuhan.
Bukan pendidikan masa depan.

Kami masih bertahan
Penuh dengan keadilan yang dijanjikan.

#MuhammadAzni
Lomboktengah,07Februari2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline