Lihat ke Halaman Asli

Epitaf Sang Penyair

Diperbarui: 17 Desember 2016   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nalarku menangkap suaramu

dalam tumpukan bebuku usang

di alam yang tak kupaham

namamu tertinggal sebagai tulisan

 

dan nyatamu terkubur, mungkin saja lama

mengunyah warna suka duka

yang diwakili puisi

sungguh bukanlah mati.

 

Waktu kini, lidahku menerjemah maya bahasa jiwamu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline