Lihat ke Halaman Asli

Moderasi Beragama: Jalan Tengah Mewujudkan Harmoni dalam Keberagaman Bangsa

Diperbarui: 24 September 2025   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep Moderasi Beragama

Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk. Di dalamnya terdapat berbagai suku, budaya, bahasa, bahkan beragam agama dan keyakinan. Keberagaman ini adalah anugerah, tetapi pada saat yang sama juga bisa menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik. Karena itu, dibutuhkan cara pandang yang mampu menjaga keseimbangan agar setiap perbedaan dapat hidup berdampingan dengan damai. Salah satu konsep penting yang dapat menjawab tantangan tersebut adalah moderasi beragama.

Pengertian Moderasi Beragama

Secara sederhana, moderasi beragama dapat dimaknai sebagai cara beragama yang menempatkan diri di jalan tengah. Artinya, tidak bersikap ekstrem ke kanan maupun ke kiri. Moderasi mengajarkan umat beragama untuk tidak kaku, tetapi juga tidak longgar dalam memahami dan mengamalkan ajaran agamanya. Dengan sikap moderat, agama dapat dipraktikkan dengan penuh kedamaian sekaligus tetap teguh pada nilai-nilai dasarnya.

Dalam konteks Indonesia, moderasi beragama juga berarti menyeimbangkan antara ajaran agama dengan kehidupan kebangsaan. Agama harus menjadi sumber kebaikan yang memperkuat persatuan, bukan alat pemecah belah yang menimbulkan pertentangan.

Tujuan Moderasi Beragama

Ada beberapa tujuan utama moderasi beragama, yaitu:

1. Menjaga kerukunan antar umat beragama agar perbedaan keyakinan tidak menjadi pemicu permusuhan.

2. Mencegah sikap ekstrem baik radikal yang terlalu keras maupun liberal yang terlalu bebas.

3. Mewujudkan kehidupan berbangsa yang damai sehingga masyarakat bisa hidup berdampingan dalam harmoni.

4. Memperkuat komitmen kebangsaan dengan meyakini bahwa ajaran agama sejalan dengan semangat Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline