Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN-PMD Unram Desa Bug-Bug Adakan Penyuluhan Praktik Pertanian Yang Baik Dukung Ketahanan Pangan dan Kualitas Panen yang Sehat

Diperbarui: 16 Januari 2025   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Penyuluhan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kesadaran akan pentingnya praktik pertanian yang ramah lingkungan menjadi fokus utama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram dalam penyuluhan yang mereka adakan di Desa Bug-Bug pada Selasa, 7 Januari 2025. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya mengedukasi petani di desa tentang bagaimana menjaga kualitas tanah dan hasil panen dalam mendukung ketahanan pangan dan kualitas panen yang sehat melalui praktik pertanian yang baik.

Kegiatan ini juga sejalan dengan salah satu cakupan dari Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu Mengakhiri Kelaparan dan Mencapai Ketahanan Pangan serta Gizi yang Baik. Melalui penyuluhan seperti praktik pertanian yang baik dengan penggunaan pupuk organik dan pengelolaan tanah yang ramah lingkungan, diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian serta hasil panen yang berkualitas. Hal ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan lokal dan ketahanan pangan jangka panjang, tetapi juga memastikan gizi yang lebih baik bagi masyarakat desa.

Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan oleh mahasiswa KKN, ditemukan bahwa sebagian besar masyarakat desa masih kurang memahami pentingnya praktik pertanian yang baik dalam menjaga kesehatan tanah. Banyak petani di desa Bug-Bug yang masih bergantung pada penggunaan pupuk kimia secara berlebihan, yang dapat merusak struktur tanah dan mengurangi kesuburannya. Selain itu, kurangnya perawatan tanah yang tepat seperti rotasi tanaman dan pemanfaatan pupuk organik juga berkontribusi pada penurunan kualitas tanah. Tanpa pengelolaan yang baik, tanah akan kehilangan nutrisi penting yang berdampak langsung pada kualitas dan kuantitas hasil panen. Oleh karena itu, pendidikan tentang pertanian yang baik dan pengurangan ketergantungan pada bahan kimia sangat penting untuk menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan hasil pertanian secara jangka panjang.

Kegiatan ini dihadiri oleh para petani dan ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam tiga kelompok petani utama desa, yaitu Kelompok Wanita Tani, Kelompok Tani Pangan, dan Kelompok Tani Hortikultura. Dalam sesi penyuluhan, mahasiswa mendapat dukungan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat yang menghadirkan Siti Asmiati, S.T.P., seorang ahli pertanian untuk memberikan materi interaktif tentang praktik pertanian yang baik.

Salah satu peserta kegiatan, Siti Hapsati mengatakan "Saya baru tahu kalau kesehatan tanah juga berpengaruh ke hasil panen. Kalau keterusan pakai pupuk kimia, tanahnya bisa rusak. Sekarang saya jadi ingin coba pupuk organik supaya tanah bisa tetap subur dan hasil panen semakin bagus. Bahan pembuatan pupuk organiknya juga ternyata lebih murah".

Praktik Pembuatan Pupuk Organik Cair (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Mahasiswa KKN juga mengadakan sesi praktik pembuatan pupuk organik cair menggunakan bakteri pengurai EM4 dan limbah dapur, seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan bahan organik lainnya yang mudah ditemukan di desa. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi praktis kepada petani dalam mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, menjaga kesuburan tanah, dan memanfaatkan limbah rumah tangga secara efektif. Kemudian pada praktiknya, peserta diajarkan langkah-langkah sederhana untuk mengolah limbah tersebut menjadi pupuk cair yang dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi tambahan bagi tanaman di lahan pertanian mereka.

"Harapannya para petani dapat memahami pengelolaan pra dan pasca panen sehingga kesuburan tanah bisa terjaga serta hasil panen bisa meningkat. Selain itu saya juga berharap agar petani memahami bahwa penggunaan pupuk secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan tanah" ujar Siti Asmiati, S.T.P., pemateri dari BPP Kecamatan Lingsar.

Sesi Foto Bersama (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendorong perubahan pola pikir petani dalam mengelola lahan pertanian secara efektif, ekonomis, dan berkelanjutan sehingga hasil panen yang dihasilkan tidak hanya berlimpah, tetapi juga memiliki kualitas yang baik untuk konsumsi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Dukungan dari ahli pertanian dan antusiasme peserta penyuluhan menunjukkan bahwa langkah ini berpotensi membawa dampak positif jangka panjang bagi hasil panen dan kualitas hidup masyarakat desa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline