Sidoarjo, 24 Agustus 2025 -- Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) Kelompok 12 sukses menggelar seminar dan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi berbahan minyak jelantah di Balai Desa Putat, Sidoarjo. Kegiatan ini dihadiri sekitar 50 anggota Ibu Aisyiyah setempat dan beberapa perangkat desa. Suasana acara berlangsung hangat dengan antusiasme tinggi dari seluruh peserta.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja unggulan KKN UMSIDA Kelompok 12 yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan limbah rumah tangga. Dengan memanfaatkan minyak jelantah, pelatihan ini bertujuan mengubah limbah menjadi produk bernilai jual dan ramah lingkungan, sekaligus menciptakan peluang usaha baru bagi ibu-ibu Aisyiyah.
Ketua pelaksana KKN UMSIDA Kelompok 12 menjelaskan bahwa program ini dirancang berdasarkan hasil survei kebutuhan masyarakat. "Kami ingin memberdayakan ibu-ibu Aisyiyah dengan keterampilan praktis yang bisa menghasilkan pendapatan tambahan. Minyak jelantah yang sebelumnya dibuang begitu saja, kini bisa diolah menjadi lilin aromaterapi yang bernilai ekonomi,"ujarnya.
Acara dimulai dengan sesi seminar yang membahas teori pengolahan minyak jelantah, manfaat lilin aromaterapi, dan peluang bisnisnya. Selanjutnya, peserta langsung mempraktikkan pembuatan lilin, mulai dari penyaringan minyak, pencampuran aroma seperti lavender dan lemon, hingga pengemasan. Dalam pelatihan ini, peserta berhasil membuat lebih dari 50 lilin aromaterapi dalam berbagai varian.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan seputar teknik dan bahan. "Awalnya saya tidak menyangka minyak bekas bisa dijadikan lilin wangi. Pelatihan ini membuka wawasan dan bisa menjadi ide usaha di rumah," kata salah satu peserta, sambil menunjukkan lilin hasil kreasinya. Banyak peserta berharap pelatihan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Demonstrasi Mahasiswa cara membuat Lilin Aromaterapi (Sumber: KKN-T 12 Putat 2025)
Peserta menyampaikan apresiasinya kepada tim KKN atas pelatihan ini. Menurut mereka, kegiatan seperti ini dapat membantu menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat. "Pelatihan ini bermanfaat besar. Ke depan, kami ingin terus mengembangkan keterampilan ini bersama komunitas ibu-ibu Aisyiyah," ujar salah satu perwakilan peserta.
Praktek ibu Aisyiyah membuat Lilin Aromaterapi (Sumber: KKN-T 12 Putat 2025)
Sebagai tindak lanjut, tim KKN merencanakan pendampingan melalui panduan digital dan monitoring usaha pasca-KKN. Mahasiswa juga akan membantu menghubungkan peserta dengan komunitas wirausaha lokal agar pemasaran produk lilin aromaterapi semakin luas. Langkah ini diharapkan dapat menjaga keberlanjutan program meskipun masa KKN telah berakhir.
Melalui kegiatan ini, Desa Putat dapat menjadi contoh nyata pemberdayaan berbasis potensi lokal. Pelatihan lilin aromaterapi tidak hanya membantu masyarakat mengelola limbah rumah tangga, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Kreativitas sederhana, jika dikembangkan dengan baik, mampu memberikan manfaat ganda: menjaga lingkungan dan menggerakkan roda ekonomi desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI