Lihat ke Halaman Asli

Al Fiqh

Anak Bangsa

Fifa World Cup 2022: Merebut Piala di Negeri The Maroons

Diperbarui: 23 November 2022   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pinterest

Dari masa ke masa ajang bola yang disebut dengan FIFA World Cup menjadi incara para pengamat dan pemain tentunya. Sebuah persaingan dan perebutan piala FIFA menjadi tujuan utama untuk melirik para pemain handal dari setiap negara.

Dari sekian negara yang ikut memperebutkan piala dari tahun 1930 tentunya dimenangkan oleh Uruguay (1930), pada tahun setelahnya Italia (1934 & 1938) merebut piala selama 2 periode pertandingan. Kemudian Uruguay mencoba merebut kembali pada tahun (1950) dan diperbaharui oleh German Barat di tahun (1954).

Sedangkan Brazil yang terus berusaha dan tidak tinggal diam akhirnya memutuskan diri untuk merebut piala FIFA pada tahun (1958 & 1962), setelah terebut oleh Inggris (1966), Brazil kembali menyuarakan kemenangannya pada tahun (1970).

Pada akhirnya German Barat kembali memposisikan diri sebagai pemenang setelah beberapa periode pertandingan pada tahun (1974). Kemudian Argentina dengan kaki seorang Messi menaiki kemenangan pada tahun (1978).

Argentina tidak tinggal diam setelah tersingkir oleh Italia pada tahun (1982), Argentina semakin panas dan merebut kembali kemenangan pada tahun (1986). Sedangkan German Barat setelah tertinggal selama 3 periode FIFA memenangkan kembali piala di tahun (1990). Kemudian disusul pada periode FIFA selanjutnya, Brazil merebut kembali piala pada tahun ke (1994),

Tidak berhenti disitu, dalam pertandingannya Prancis berupaya untuk mengawali perubahan yang kemudian memenangkan piala pada tahun (1998). Namun, hal itu hanya berlangsung sekali yang kemudian Brazil mendahului keinginannya yang besar sebagai negara yang begitu ketat dan memperoleh kemenangan pada tahun (2002). Pada (2006), Italia telah bosan pada kekalahannya sejauh periode FIFA dan mengangkat tangan kemenangan.

Spanyol yang setelah jauh dari masa ke masa membuka hatinya untuk meraih piala FIFA di tahun (2010). Tidak berlangsung lama, German mencoba merebutnya dan berusaha mengawali kemenangan pada tahun (2014). Sedangkan Prancis, mulai panas dan kelelahan dengan mengatakan, “saatnya kita bangun kembali, pada tahun (2018) meraih kemenangan.

Pada perjalanan waktu tersebut, Brazil masih menduduki kepekaannya sebagai kekuatan yang terbesar di periode FIFA yang kemudian di susul oleh Italia. Perjalanan begitu panjang dalam peraihan piala bukan sebuah lelucon bagi para pemain. Namun, bagaimanapun setiap masa akan terjadi sebuah perubahan keberuntungan bagi setiap negara.

Sumber: cafef.vn

Qatar 2022, Siapa yang akan memegang kembali piala FIFA 2022?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline