Di era internet modern, keamanan data menjadi sangat penting, terutama saat melakukan aktivitas seperti perbankan daring, login ke akun media sosial, atau berbelanja online. Salah satu perlindungan utama yang digunakan adalah protokol HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure). Namun, pertanyaannya: sejauh mana Wireshark, alat analisis jaringan populer, dapat mengakses atau menganalisis data yang dilindungi oleh protokol ini?
Apa itu Wirehark?
Wireshark adalah aplikasi analisis jaringan (network protocol analyzer) bersifat open-source yang digunakan untuk memantau, menangkap, dan menganalisis lalu lintas data dalam sebuah jaringan komputer secara real-time. Dengan Wireshark, pengguna dapat melihat apa yang sebenarnya terjadi di balik layar sebuah koneksi jaringan dari alamat IP, protokol yang digunakan, hingga isi data yang dikirimkan. Aplikasi ini telah menjadi standar de facto dalam industri, digunakan oleh administrator jaringan, analis keamanan siber, hingga akademisi untuk keperluan riset dan pembelajaran.
Apa itu HTTPS?
HTTPS adalah versi aman dari HTTP yang menggunakan protokol SSL/TLS untuk mengenkripsi data yang ditransmisikan antara klien dan server. Tujuannya adalah untuk mencegah pihak ketiga mengintip, mengubah, atau memanipulasi komunikasi tersebut.
https. Sumber: eternitymarketing.com
Keterbatasan Wireshark dalam Menganalisis HTTPS
Wireshark dapat menangkap paket data HTTPS seperti halnya paket lainnya, tetapi isi dari paket tersebut sudah dalam bentuk terenkripsi. Artinya, meskipun paket berhasil ditangkap, isinya tidak bisa langsung dibaca karena telah dilindungi oleh enkripsi SSL/TLS.
Apakah Wireshark Bisa Membuka Data HTTPS?
Secara default, tidak. Namun, dalam kondisi tertentu dan dengan akses legal, Wireshark dapat digunakan untuk menganalisis isi data HTTPS dengan memanfaatkan fitur decrypt SSL/TLS. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan Pre-Master Secret log dari browser seperti Firefox atau Chrome yang mendukung logging session key ke file lingkungan (environment variable).