Kejadiannya sekitar empat hari yang lalu ,pada hari Jum'at. Sebagaimana biasa , sebagai seorang muslim , saya pergi ke masjid untuk melaksanakan kewajiban sholat Jumat .
Karena masih dalam suasana pandemi covid-19,masjid yang saya tuju ,disamping dekat dengan tempat tinggal saya ,juga masjid yang melaksanakan Prokes(Protokol Kesehatan) yang ditandai dengan disediakannya air keran dan sabun untuk cuci tangan ,masker, serta pengaturan shaf-shaf dan pengaturan jarak--- antara masing-masing anggota jamaah diberi jarak sekitar 1 meter ,yang ditandai dengan tanda silang dengan lakban hitam.
Itu berarti ,asalkan anggota jamaah duduk tidak pada lantai bertanda silang,berarti anggota jamaah tersebut sudah melaksanakan prokes.
Pada saat berada dalam masjid,sayapun langsung mengambil tempat pada posisi lantai diantara tanda silang dan langsung melaksanakan sholat sunat tahyatul masjid.
Selesai sholat sunat tahyatul masjid, saya pun duduk dengan tenang ,seraya tengok kiri-kanan melihat jamaah yang baru datang dan masuk masjid.
Selang bebrapa lama datang seorang anggota jamaah ,tetangga saya, Om Adi(ini bukan status atau tuturan yang dituakan ,tapi nama ,karena orang yang seumur bahkan lebih tua darinya memanggilnya Om Adi).
Om Adi langsung duduk bersebelahan dengan saya, tapi jaraknya sangat berdekatan dengan saya . Pengurus masjid salah mengukur dan menandai jarak antara anggota jamaah yang satu dengan yang lainnya,terutama jarak antara saya dan Om Adi, pikir saya.
Tapi saya tidak begitu yakin , Om Adi salah duduknya ,karena saat Om Adi duduk saya tidak memperhatikan ,apakah duduk pada tanda silang,yang merupakan tanda jarak, ataukah duduknya memang sudah tepat ,yaitu diantara dua tanda silang. Untuk menyarankan agar Om Adi bergeser agak menjauh, saya khawatir dia akan tersinggung . Barangkali saja memang kesalahan pengurus masjid.
Setelah sholat jumat akan dimulai , masing-masing anggota jamaah berdiri dan menyesuaikan posisinya untuk mengisi shaf-shaf kosong di depan .
Om Adi juga ke shaf depan meninggalkan posisinya semula . Ternyata yang menjadi teka teki terjawab, Om Adi duduk pada tanda silang yang terbuat dari lakban berwarna hitam itu .Seharusnya Om Adi tidak mendudukinya ,karena itu sebagai penentu jarak .
Perilaku Om Adi di masjid tadi saya ceriterakan kepada anak-isteri saya di rumah . Saya katakan kepada mereka,bahwa tetangga kita ,Om Adi duduknya sangat berdekatan dengan saya ,ini disebabkan karena Om Adi duduk pada tempat yang seharusnya tidak diduduki,yaitu pada tanda silang yang dimaksudkan untuk menentukan batas jarak antara masing-masing anggota jamaah.