Lihat ke Halaman Asli

Mhd Aksanul Amal

Mahasiswa Radikal

Jual Beli Nota, Perniagaan Era 4.0

Diperbarui: 16 Juli 2019   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Secara moral hal yang kita miliki ataupun yang berkaitan dengan kita penyebarannya tentu saja harus atas izin kita

Pagi tadi di laman facebook saya melihat sebuah iklan bisnis yang menarik perhatian, sebut saja Juragan Nota (nama samaran). Saya kemudian penasaran mencari informasi mengenai model bisnis tersebut. Ternyata bisnis tersebut adalah aplikasi berbasis app, yang memungkinkan kita untuk menjual nota yang kita punya. Jargon mereka adalah "mengubah sampah nota menjadi uang".

Secara sederhana nota dapat ditukar dengan uang dalam bisnis ini. Saya mencoba menebak beberapa hal yang membuat pembaca penasaran:

"Untuk apa mereka membeli nota? Atau darimana mereka mendapat profit?"

Hal ini yang membuat saya tertarik membahas topik ini, terdapat sebuah pengetahuan penting yang menurut saya setiap orang harus ketahui.

Secuil penjelasan tentang Juragan Nota

Sebelum mulai menjual nota, terlebih dahulu kita diharuskan mendaftar sebagai member. Saya menemukan pada website resmi  juragan nota, terdapat klusterisasi member. Of course this is MLM, I guess. Tapi abaikan tentang MLM karena saya yakin banyak pendapat tentang model marketing ini, saya sendiri memiliki intepretasi negatif. Kembali ke topik awal, setelah menjadi member akhirnya kita dapat menukar nota dengan uang.

Darimana Juragan Nota Mendapatkan Profit

Saya harap setelah membaca part ini pembaca tidak berhenti membaca. Dari mana profitnya? Jawabannya menjual data. Bisnis ini mungkin kurang lazim di Indonesia, tetapi dalam waktu dekat akan menjadi produk familiar perniagaan seiring massifnya penerapan industry 4.0. Siapa yang membeli data? jawabannya siapa saja yang membutuhkannya. Mayoritas konsumen yang rutin melakukan belanja pada sebuah pusat perbelanjaan sering ditawari untuk menjadi member dengan iming - iming mendapatkan rabat (potongan harga). 

Tetapi banyak yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya membership membuat perusahaan dapat mempelajari konsumen dan inilah tujuan utamanya. Sebut saja Matahari Departement Store, kita sering melihat beberapa produk 'dilabeli' discount yang terbilang besar walaupun sebenarnya hanyalah metode marketing dimana harga dinaikkan kemudian di-discount, sesederhana itu. 

Namun nyatanya tidak sedemikian simple, menentukan besaran discount, barang mana yang akan diberi discount bahkan hingga menentukan peletakan barang menggunakan analisis yang komperhensif. Inilah fungsi data yang kita berikan pada saat mendaftar sebagai member, data yang paling sering diminta biasanya adalah umur dan pekerjaan (tidak menutup kemungkinan informasi yang lain). 

Kemudian dengan algoritma tertentu mereka mengolah data tersebut untuk mendapat output sesuai dengan apa yang dikejar (mis: produk mana yang sebaiknya di-discount), inilah salah satu bentuk aplikasi Machine Learning. Nah demikian juga dengan si Juragan Nota, data dan nota yang mereka dapat dari para member dijual pada pebisnis yang mengeluarkan nota tersebut ataupun ke pebisnis lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline