Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Agus Koto

TERVERIFIKASI

Entrepreneur

Menebus Akun Facebook Korban Scammer

Diperbarui: 22 November 2023   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metaverse. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Berdasarkan laporan resmi Facebook yang terakhir (Oktober 2023) di halaman Meta Investor Relations, sebanyak 2,09 milyar pengguna aktif Facebook setiap harinya dan sebanyak 3,05 milyar setiap bulannya. Hingga sekarang, aplikasi sosial media buatan Mark Zuckerberg yang pertama kali diluncurkan pada tanggal 4 Februari 2004 ini masih tetap bertengger di puncak teratas aplikasi sosial media.


Mengapa?


Kaya akan fitur-fitur premium yang bermanfaat bagi para penggunanya, dan semuanya tidak berbayar. Sebagai sarana hubungan sosial, sebagai sarana media pencitraan karakter personal dan  tokoh publik, sebagai sarana bisnis, pendidikan, dakwah, politik, dan sebagai sarana kepentingan pribadi semacam diari atau media penyimpanan dokumen-dokumen pribadi, dalam bentuk teks, foto, audio hingga video. Sadar tidak sadar, suka tidak suka, para pengguna aktifnya jadi cenderung ketergatungan sama aplikasi sosial media terbesar sejagad ini.


Demikian kata pembukanya, soal itu kapan-kapan bisa kita bahas lebih luas dan lebih dalam, tetapi maaf saya tidak berani menjanjikannya. Smile.


Di sini saya hendak berbagi cerita tentang proses pengembalian akun Facebook Mas Pepih Nugraha yang sempat dibajak oleh orang lain selama dua minggu (30 Oktober-12 November 2023). Ketika Mas Pepih mengetahui bahwa akunnya telah dibajak, beliau langsung menghubungiku melalui postingannya di akun Facebook cadangannya, secara saya pernah memosting tentang kedua akun Facebookku (utama dan cadangan) yang sempat dibajak dan alhamdulillah akhirnya bisa kuambilalih kembali.
Selanjutnya kami komunikasi lebih mendetail tentang pembajakan akunnya itu melalui WhatsApp.


Setelah Mas Pepih menceritakan kronologisnya dengan mendetail, memberikan seluruh data-data yang diperlukan termasuk email, no hape dan passwordnya juga, saya menyimpulkan bahwa akunnya tidak bisa diselamatkan secara mandiri, sebagaimana yang pernah saya lakukan terhadap akunku, karena email Mas Pepih yang digunakan untuk akun Facebooknya milik Kompas dan sudah dihapus oleh Kompas paska beliau pensiun sebagai wartawannya. Padahal hanya melalui email itulah akun Facebook bisa diambil alih dengan cara memberikan data-data pribadi yang dipinta oleh admin Facebook melalui email. Biasanya Facebook selalu memberikan notifikasi ke email yang dicantumkan bila ada perubahan-perubahan sekuriti.


Akunnya sudah jelas dibajak, melalui trik scamming, trik yang digunakan para penipu dengan cara memposisikan dirinya seakan-akan berasal dari otoritas resmi, admin official dan yang semacamnya. Akhirnya saya mengatakan kepada Mas Pepih bahwa akunnya tidak bisa saya ambil alih.


Secara teknis tentunya bisa diambil alih, tetapi menggunakan tools yang dimiliki oleh pemerintah dan atau berdasarkan kerjasama dengan admin Facebooknya langsung, bukan bot. Biasanya hal ini terjadi dalam kasus-kasus yang sangat khusus. Hacker profesional tentu bisa juga menjebol Facebook, seperti yang terjadi pada kedua akunku. Entah bagaimana caranya, tau-tau ada email asing (dari luar negeri) yang berada di dashboard pribadiku yang kemudian menghapus email dan no hape yang kucantumkan. Setelah sekian lama, akhirnya saya menyadari bahwa akunku yang dibajak itu digunakan untuk menjebol kartu kredit orang lain (dari luar negeri juga).


Saya sempat juga membantu Mas Pepih untuk mencoba langkah-langkah recovery yang diberitahukan Facebook melalui halaman bantuannya, bahkan sempat mencoba melaporkan pengaduan ke Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), namun hanya memperoleh balasan email yang berisi langkah-langkah dasar persis seperti yang berada di halaman bantuan Facebook. Ada juga diskusi dengan seorang teman baik yang tau banyak soal sekuriti IT, bahkan dia temenan dengan admin IT Facebook di Singapura.


Hampir setiap hari, saya terus memantau akun Facebook yang dibajak itu, tetapi isinya samasekali tidak ada yang diubah, tidak ada yang diutak atik. Yang sangat kami khawatirkan, akun itu dideaktivasi atau di-delete, tetapi ini tidak. Hal yang menimbulkan semacam keyakinan dalam diriku bahwa akun itu akan bisa diambilalih.


Tetapi caranya bagaimana?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline