Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Adakah Jejak Intelijen di Nduga Papua

Diperbarui: 8 Desember 2018   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Detik.com


Ada yang lepas dari penciuman Intelijen, pada kasus pembantaian Pekerja PT. Istaka Karya di Nduga, Papua. Seharusnya kasus tersebut bisa dibendung, kalau saja penciuman Intelijen tajam. 

Bagaimana mungkin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), bisa menduga kalau pekerja sipil dianggap sebagai anggota TNI, sehingga layak dibasmi.

Dugaan tersebut sama persis dengan pernyataan Mantan Komisioner HAM, Natalius Pigai. Pigai secara terang menentang Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan dalam hal menunjuk TNI bangun jalan.

"Saya menentang Jokowi dan Luhut karena menunjuk TNI bangun jalan."
(Tribunews.com)

Apakah pernyataan Pigai ini memang berdasarkan kenyataan yang ada, bahwa Pemerintah menunjuk TNI untuk membangun Jalan Trans Papua, sehingga menimbulkan kecemburuan sosial masyarakat setempat, karena tidak dilibatkan dalam pembangunan tersebut.

Namun kenyataannya, berdasarkan pemberitaan media, bahwa yang dibantai oleh KKB adalah karyawan PT.Istaka Karya, bukanlah anggota TNI seperti yang dituduhkan KKB. 

Tuduhan KKB  sama persis dengan pernyataan-pernyataan Natalius Pigai, bahwa yang mengerjakan proyek tersebut adalah anggota TNI, bukan rakyat sipil. Harusnya penciuman Intelijen bisa menditeksi pergerakan Natalius, bagaimana hubungannya dengan para pemberontak OPM tersebut.

Selain itu, Intelijen pun seharusnya mengetahui afiliasi Politik Natalius, karena kalau melihat pernyataan-pernyataannya sangatlah politis. Alasan pembantaian Pekerja PT.Istaka Karya tersebut tidaklah kuat. Kalau memang target KKB itu adalah anggota TNI, tentunya mereka salah alamat, karena pekerja Jembatan itu bukanlah TNI seperti yang diduga.

Siapa yang menjadi "Pembisik" bahwa pekerja tersebut adalah anggota TNI.? Inilah tugas Intelijen untuk menyelidikinya. Kalau berdasarkan pengakuan Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, mereka mendapat imformasi dari Intelijen TPNPB, bahwa yang mengerjakan jalan Trans Papua itu adalah anggota TNI.

Artinya, prasangka itu dijadikan alasan untuk menghabisi para pekerja yang mengerjakan jalan Trans Papua. Motif lain dari alasan tersebut masih bisa ditelusuri, kalau saja Intelijen mengaktifkan jaringannya diwilayah Nduga dan sekitarnya. 

Sulitnya medan dan lain sebagainya, bukanlah alasan yang mudah untuk diterima.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline