Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Politisi Tanpa Media Bisa Apa?

Diperbarui: 6 Desember 2018   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Pixabay.com

Politisi sama halnya dengan Public Figure, yang aktivitasnya sangat membutuhkan media, semakin sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang kontroversial, maka akan semakin dilirik oleh media. Persoalannya, sejauh mana politisi tersebut menjalin relasi dengan media.

Kedekatannya dengan media bukan berarti dia bisa mendikte media sesuai dengan keinginannya. Media dan politisi memiliki derajat keprofesian yang sama, sama-sama bekerja untuk kepentingan masyarakat banyak. Hubungan secara simbiosis mutualism media dan politisi, mengisi ruang baca publik.

Politisi narasumber pemberitaan, dan media memuat berbagai aktivitas politisi yang perlu diketahui publik. Jadi dalam relasi ini sangatlah diketahui, kalau politisi dan media saling membutuhkan. Kalau politisi memboikot media, maka dia akan kehilangan publisitas, sementara publisitas tersebut sangatlah dia butuhkan.

Seorang politisi yang juga public figure, terlalu hebat kalau sampai berani memboikot media, itu sama halnya dengan bunuh diri perlahan-lahan. Bisa apa seorang politisi, kalau aktivitasnya tidak di-Publish oleh media, siapa yang akan tahu apa saja yang sudah dilakukannya, progres Politik apa saja yang sudah dilakukannya.

Politisi sekelas Calon Presiden sangat membutuhkan media, terlalu tergesa-gesa kalau memutuskan hubungannya dengan media. Menjelang Pilpres 2019, Capres sangat membutuhkan publisitas, jangan bilang tanpa publisitas bisa menaikkan elektabilitasnya. Terlalu angkuh kalau mengatakan tidak lagi memerlukan media.

Mau pakai apa seorang Capres meningkatkan elektabilitasnya, memangnya hasil survey tidak perlu di-Publish dimedia.? Medialah yang mendongkrak populeritas seorang calon Presiden, baik atau buruk yang dilakukannya tetap saja akan menjadi sorotan media.

Tidak bisa dipungkiri, media itu bisa dijadikan alat propaganda Politik. Bung Karno dan Bung Hatta, semasa berjuang menentang penjajahan, tulisan-tulisannya dimedia sangat mempengaruhi masyarakat, juga Pemerintah kolonial Belanda.

Jangan anggap enteng peranan media, politisi tanpa media tidak bisa apa-apa. Tidak ada dampak kinerjanya yang bisa diketahui masyarakat. Jika masyarakat tidak Mengetahui apa saja yang dikerjakannya, lantas bagaimana dia bisa meyakini masyarakat bahwa dia layak dipilih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline