Lihat ke Halaman Asli

Dayangsumbi

Penikmat Musik, Filosofi

Interpretasi Lagu

Diperbarui: 13 Maret 2022   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : Freepic/Pexels

Lagu Greenday dengan judul "Ordinary World" sangat mengasyikan untuk didengarkan karena musiknya begitu tenang dan liriknya membuat kita berpikir lebih dalam “apakah kita sudah bersyukur akan hidup ini ?”

Lagu yang di tulis oleh Billie Joe Armstrong, Mike dirnt & Tre cool dan di produksi oleh mereka juga ini di rilis pada tanggal 7 Oktober 2016 pada album Revolution Radio. Lagu ini juga menjadi soundtrack serta judul film dari film “Ordinary World” yang di sutradarai oleh lee kirk. Apakah kalian sudah nonton ?

Memaknai lagu ini dari sudut pandang yang biasa-biasa saja dan dari orang yang biasa-biasa saja memang ya… biasa saja hehehehe. Tetapi mungkin bagi segelintir orang, lagu ini menarik hati kecilnya untuk mempertanyakan lebih dalam tentang hidup supaya lebih bersyukur.

Sebagai orang yang hidupnya biasa-biasa saja bermimpi menemukan kota yang dapat menghantarkan kecemerlangan karir dan dapat memperoleh banyak uang di dunia yang biasa ini adalah sebuah pelepas dahaga, seperti para musafir yang berjalan di tengah gurun pasir gersang yang seketika menemukan oase. Menurut sudut pandang saya tentang lagu ini begini :

 “where can I find the city of shining light in ordinary world ?”

 “Di mana aku bisa temukan kota yang bersinar di dunia yang sederhana ini ?”

Kaya raya, banyak uang dan harta benda yang dapat di warisi ke anak cucu adalah harapan semua orang, supaya keluarganya dapat hidup nyaman di dunia yang biasa ini, supaya mereka tidak merasakan kesusahan hidup para pengais receh.

“How can I leave a buried treasure behind, in ordinary world ?”

“Bagaimana bisa aku tinggalkan harta yang terkubur di belakang, di dunia yang sederhana ini ?”

Ya, hari ke hari berlalu begitu saja bagi seorang pemimpi yang sedang berada di tanah kelahirannya yang biasa ini. Melakukan aktivitas yang biasa-biasa saja, seperti yang dilakukan seorang pemuda kebanyakan di kota. Hari-harinya dilalui dengan bekerja, mengulang kegiatan yang sama sepekan penuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline