Lihat ke Halaman Asli

Konselor Bukan Tuhan

Diperbarui: 25 Februari 2018   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kepercayaan atau keyakinan merupakan modal utama seseorang untuk merubah sesuatu pada apa yang diinginkan. Tapi kebanyakan manusia lupa bahwa semua yang ada didunia ini hanyalah perantara dari Tuhannya, seperti halnya manusia sakit yang percaya pada dokter, padahal dokter hanyalah perantara penyembuh dan yang menyembuhkan adalah Tuhan. 

Begitu pula kasus yang dialami oleh konselor, yang dianggap bisa segalanya, tahu segalanya, dan selalu punya jalan keluar dalam segala masalah, padahal seorang konselor pasti juga punya masalah, karena hidup adalah perantara uji coba manusia untuk mencapai kehidupan kekal dan bahagia yakni surga.

Berikut adalah kesalah pahaman yang sering terjadi pada seorang pembimbing konseling atau konselor, yaitu:

1. Bk disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dengan pendidikan.

2. Konselor disekolah dianggap sebagai polisi sekolah.

3. Bk dianggap semata-mata sebagai proses pemberi nasehat.

4. Bk dibatasi hanya untuk klien-klien tertentu saja.

5. Bk melayani "orang sakit" atau "kurang normal".

6. Bk bekerja sendiri.

7. Konselor harus aktif, sedang pihak lain (siswa) pasif.

8. Dibatasi pada hanya menangani masalah yang bersifat incidental.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline