Mohon tunggu...
Humaniora

Konselor Bukan Tuhan

25 Februari 2018   16:46 Diperbarui: 25 Februari 2018   16:53 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kepercayaan atau keyakinan merupakan modal utama seseorang untuk merubah sesuatu pada apa yang diinginkan. Tapi kebanyakan manusia lupa bahwa semua yang ada didunia ini hanyalah perantara dari Tuhannya, seperti halnya manusia sakit yang percaya pada dokter, padahal dokter hanyalah perantara penyembuh dan yang menyembuhkan adalah Tuhan. 

Begitu pula kasus yang dialami oleh konselor, yang dianggap bisa segalanya, tahu segalanya, dan selalu punya jalan keluar dalam segala masalah, padahal seorang konselor pasti juga punya masalah, karena hidup adalah perantara uji coba manusia untuk mencapai kehidupan kekal dan bahagia yakni surga.

Berikut adalah kesalah pahaman yang sering terjadi pada seorang pembimbing konseling atau konselor, yaitu:

1. Bk disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dengan pendidikan.

2. Konselor disekolah dianggap sebagai polisi sekolah.

3. Bk dianggap semata-mata sebagai proses pemberi nasehat.

4. Bk dibatasi hanya untuk klien-klien tertentu saja.

5. Bk melayani "orang sakit" atau "kurang normal".

6. Bk bekerja sendiri.

7. Konselor harus aktif, sedang pihak lain (siswa) pasif.

8. Dibatasi pada hanya menangani masalah yang bersifat incidental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun