Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Politik Adaptasi Bangsawan Sunda Era Mataram

Diperbarui: 10 September 2025   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret Orang Sunda Masa Kolonial Belanda. (Tropenmuseum via Kompas.com)

Sejarah sering menonjolkan besarnya pengaruh Mataram. Di Tanah Sunda, jejaknya terasa nyata.

Bekas kuasa abad ke-17 masih bisa dilihat hari ini. Contohnya jelas pada tingkatan bahasa Sunda. Dan hadirnya kelas bangsawan yang disebut menak.

Banyak orang segera menyimpulkannya sebagai bukti penaklukan total. Seolah Mataram datang lalu membongkar semuanya. Nyatanya tidak sesederhana itu.

Ceritanya bisa jadi berbeda dari dugaan. Ada lapisan lain yang lebih rumit. Bukan sekadar kisah kuat menekan lemah. Melainkan tentang pilihan dan strategi bertahan dalam pusaran politik.

Mulai dari soal kelas sosial. Jauh sebelum Mataram, masyarakat Sunda sudah mengenal hierarki. Menganggap sebaliknya tentu meleset.

Kerajaan Sunda dan Galuh punya skala besar dan bertahan berabad-abad. Di sana ada struktur bangsawan, pemuka agama, dan rakyat jelata.

Mataram tidak membangun kaum bangsawan dari nol. Yang dilakukan lebih mirip memberi format baru pada struktur yang sudah ada (Lubis, 1998).

Para elite Sunda kemudian mengadopsi unsur budaya Jawa, dari gelar dan busana sampai tata cara keraton. Langkah itu mengangkat status mereka di mata penguasa baru. Sekaligus menguatkan legitimasi di hadapan rakyat.

Efeknya? Mereka menjadi perpanjangan tangan Mataram di wilayahnya, dan posisi menak kian mengakar.

Lalu soal ketundukan para penguasa lokal. Sultan Agung mengklaim Priangan. Penguasa Sumedang Larang memilih tunduk.

Apakah murni karena takut? Bisa saja itu salah satu faktor. Tetapi politik tidak pernah sesederhana rasa takut. Selalu ada hitung-hitungan untung rugi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline