Lihat ke Halaman Asli

Ahyarros

TERVERIFIKASI

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Buku yang Saya Sukai di 2020 (Kemarin)

Diperbarui: 10 Februari 2021   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi buku 2020 (Foto Ahyarros)

Sejak Covid-19 tahun lalu, kegiatan di luar rumah sangat terbatas. Di awal Covid-19, saya masih bolak balik Depok- Jakarta (tepatnya di Senayan). Selang satu minggu, satu persatu warga ibu kota positif wabah Covid-29. Karena khawatir kondisi ibu kota yang makin hari kurang membaik, saya putuskan untuk balik kampung. Beruntung, semua kerjaan masih bisa diselesaikan jarak jauh. Di Lombok, saya banyak berdiam diri di rumah.

Di sela-sela bekerja di rumah (WFH), saya menemukan bacaan menarik selama berdiam diri di rumah, paling tidak ada puluhan buku yang sempat saya catat. Dan sebagiannya, saya catat sebagian kecil.

Populisme Islam di Indonesia dan Timur Tengah 

Tahun 2020 adalah kali pertama, saya membaca buku Vedi R. Hadiz (peneliti alumnus Universitas Indonesia). Dalam buku ini, Vedi R. Hadiz menawarkan satu pendekatan baru dalam bidang kajian politik Islam dengan membandingkan evolusi Islam Indonesia dan Timur Tengah (Mesir dan Turki). Vedi. R. Hadiz mengunakan kacamata sosio-historis dan ekonomi politik.

Foto, Ahyarros

Penjelasan yang ditawarkan dalam buku ini memberikan cara pandang baru untuk memahami bagimana perkembangan politik Islam belakangan terakhir ini. Berbagai bentuk politik Islam dapat dipahami sebagai sebagai hasil dari perjuangan atas kekuasaan, sumber daya material, dan akibat dari konflik dalam berbagai konteks sosio-historis. Saya mulai serius membaca buku ini, setelah seorang teman satu angkutan kuliah di Universitas Paramadina, Jakarta.

Pemikiran Stratejik Intelijen 

Berkat perjumpaan seorang teman pengajar di Universitas Indonesia, saya disarankan membaca buku kajian tentang intelijen. Kata sobat ini, bukunya sangat bagus, stoknya juga terbatas di toko buku dan menjadi bacaan di kampus-kampus intelijen. Setelah bertemu dengan teman ini, saya lansung membeli buku ini Gramedia, Plaza Indonesia. 

Harganya lumayan, berkisar 250.000, tapi karena bacaanya bergizi, saya pun beli bersama dua buku dengan penulis yang sama, Margaretha Hanita, pengajar di Kajian Stratejik dan Global, UI. Untuk merampungkan buku ini, saya membutuhkan waktu satu bulanan lebih.

Foto, Ahyarros

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline