Lihat ke Halaman Asli

Penghapusan PPDB Jalur Prestasi Terlalu Subjektif

Diperbarui: 1 April 2020   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muncul permintaan kepada Mendikbud    Nadiem Makarim supaya sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur prestasi dihapuskan saja.

Terutama tahun ini --saat Indonesia sedang diuji wabah virus Covid-19.

PPDB jalur prestasi dihapuskan. Kemudian Menteri Nadiem diminta membelakukan menyeluruh saja ketentuan zonasi (domisili) dan perpindahan.

Alasan minta dihapuskan, terlalu subyektif. Terkesan dipaksakan --sepertinya.

Cuma gara-gara anggapan orang tua murid bakal merasa cemas; khawatir; bertambah stres, kalau saja anaknya gagal masuk sekolah (unggulan) pilihannya.

Harus ada kepastian bagi orang tua mengenai nasib sekolah anaknya diterima di mana.

Biar tetap bisa tenang saat kondisi krisis wabah virus Covid-19.

Kira-kira begitulah argumentasinya ke Menteri Nadiem.

Lho, kalau cuma alasan itu, sedang tidak ada krisis wabah virus Covid-19 pun di Indonesia, rasa cemas dari orang tua murid terhadap keberlanjutan masa depan sekolah anaknya juga pasti ada.

Apakah anaknya lolos dan diterima di sekolah unggulan pilihannya --yang sesuai PPDB jalur prestasi itu.

Jangankan PPDB jalur prestasi, sistem lain pun bakal tetap mencemaskan bagi orang tua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline