Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Chanel

Mahasiswa

Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Tataran Linguistik

Diperbarui: 17 Maret 2025   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berfungsi sebagai alat komunikasi pemersatu masyarakat dengan latar belakang sosial, budaya, dan bahasa yang beragam. Oleh karena itu, bahasa Indonesia menjadi standar penggunaan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, bisnis, pemerintahan, dan media massa.

Bahasa Indonesia memiliki kaidah dan aturan yang harus dipatuhi agar komunikasi dapat berjalan dengan baik dan benar. Namun, dalam praktiknya, masih banyak ditemukan kesalahan berbahasa dalam tataran linguistik, seperti fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan wacana.

Kesalahan ini dapat muncul dalam bentuk penggunaan kata yang tidak tepat, pembentukan kata yang keliru, struktur kalimat yang tidak sesuai, pemilihan kata yang kurang tepat, atau penyampaian makna yang rancu.

Kesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran linguistik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengaruh bahasa ibu, penggunaan bahasa daerah, serta kurangnya pemahaman terhadap kaidah bahasa Indonesia. Akibatnya, penggunaan bahasa menjadi kurang efektif dan dapat menghambat pemahaman dalam komunikasi.

Oleh karena itu, penting untuk menganalisis kesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran linguistik guna meningkatkan penggunaan bahasa yang baik dan benar, sehingga bahasa Indonesia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kaidah atau aturan yang berlaku. Kesalahan berbahasa dapat terjadi dalam ragam lisan maupun tulis. Menurut Tarigan, kesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran linguistik dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

Pertama, kesalahan berbahasa dalam tataran fonologi:

Kesalahan dalam tataran fonologi umumnya berhubungan dengan pelafalan. Beberapa contoh kesalahan fonologi meliputi: a) Perubahan fonem "Romadon tiba." Seharusnya "Ramadan tba." b) Penghilangan fonem "Baju ini terbuat dari kain sutra." Seharusnya "Baju ini terbuat dari kain sutera." c) Penambahan fonem "Polisi menangkap pengedar narkotika." Seharusnya "Polisi menangkap pengedar narkotik."

Kedua, Kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi:

Kesalahan dalam tataran morfologi berkaitan dengan pembentukan kata. Contohnya:

"Polisi tangkap pengedar narkotik." Seharusnya "Polisi menangkap pengedar narkotik." Kata "tangkap" merupakan kata kerja transitif yang harus diberi imbuhan meng-. Oleh karena itu, bentuk yang benar adalah "menangkap". Selain itu, awalan meng- pada kata yang diawali fonem /t/ berubah menjadi /n/ karena terjadi proses nasalasi.

Ketiga, kesalahan berbahasa dalam tataran sintaksis:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline