Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Faizal Abidin

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Sinoman: Tradisi Gotong Royong yang Tetap Relevan di Era Modern

Diperbarui: 21 Juni 2025   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

daaitv.co.id/Sinoman

Di tengah derasnya arus modernisasi dan individualisme, tradisi sinoman tetap menjadi simbol kebersamaan dan gotong royong yang mengakar kuat dalam budaya masyarakat Jawa. Tradisi ini bukan hanya tentang membantu dalam sebuah acara, tetapi mencerminkan nilai-nilai luhur seperti solidaritas, sukarela, tanggung jawab, serta kepedulian terhadap sesama.

Asal Usul dan Makna Sinoman

Sinoman merupakan tradisi gotong royong yang berasal dari budaya Jawa, khususnya di daerah pedesaan. Kata "sinoman" merujuk pada sekelompok orang, terutama pemuda, yang secara sukarela membantu dalam berbagai kegiatan masyarakat seperti pernikahan, upacara kematian, acara keagamaan, dan perayaan hari besar lainnya. Diperkirakan tradisi ini telah ada sejak abad ke-14 dan terus dilestarikan hingga sekarang.

Sikap dan Peran Sinoman dalam Kehidupan Sosial

Tradisi sinoman menanamkan nilai-nilai penting dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain:

1. Gotong Royong dan Kebersamaan

Sinoman menjadi bukti nyata dari semangat gotong royong. Tuan rumah acara terbantu secara moral maupun materiil oleh kehadiran para sinoman yang bekerja dengan tulus dan ikhlas.

2. Tanggung Jawab dan Kerja Sukarela

Anggota sinoman bekerja tanpa pamrih, dengan dasar sukarela dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap kelancaran acara yang berlangsung.

3. Etika dan Tata Krama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline