Lihat ke Halaman Asli

Merayakan Ulang Tahun bersama Malaikat

Diperbarui: 30 Agustus 2017   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Saya berada di tanah perantau ketika Ulang tahun saya yang ke 23. Sudah menjadi kebiasaan saya untuk mengaktifkan alarm 5 menit sebelum pergantian usia saya. Berada di tanah rantau Kalimantan Barat, Kecamatan Sekayam dan harus belajar mandiri bukanlah hal yang mudah bagi saya. Banyak suka dan duka yang di lalui. Di tanah perantauan saya mengikuti ibadah muda/mudi HKBP Desa Balai Karangan. 

Sudah menjadi kebiasaan bagi kami RNHKBP Balai Karangan untuk merayakan ulang tahun di akhir bulan di setiap bulan jika ada yang berulang tahun. Kebeteulan ulang tahun saya pada tanggal 28 Agustus dan tepatnya pada hari minggu ketika itu. Jadi inisiatif teman-teman merayakannya di hari sabtu, bertepatan dengan jadwal ibadah RNHKBP, yaitu tanggal 27 agustus. Berarti aku sebenarnya belum genap 23 tahun..hehehe karena merayakannya di tanggal 27. 

Itu bukan masalah bagiku, aku merasakan tenang dan kebersamaan yang hangat dengan mereka. Namun tetap ada sedih dan rindu yang mendalam yang aku rasakan, karena ini lah tahun prtama aku merayakan ulang tahun di tanah rantau dan tanpa bapak dan mamak di sampingku. Hatiku kecilku yang paling dalam aku sangat merindukan mereka yanga ada di medan. Aku menangis, hatiku menangis aku hanya bisa menyampaikan rasa sedih ini pada Tuhan. Inginku hanya bertemu mamak dan bapak. Aku hanya ingin mengatakan pada mereka " Ternyata berada di peranatauan tidak semudah yang aku pikirkan selama ini pak, mak".

Setelah pulang ibadah sekitar pukul 22.00 WIB, aku pulang kerumah dan mengaktifkan alarmku di 23.55 WIB. Aku berpikir, aku akan bangun 5 menit sebelum pukul 00.00 WIB. Tepat Pukul 23.55 WIB alarmku berbunyi, tapi aku mematikannya dan berpikir sebentar lagi lah. Dan kira-kira 5 menit kemudian aku merasakan cahaya yang begitu terang memancar di ruang kamarku.

 Aku pun tiba-tiba terbangun dan melihat ada beberapa malaikat yang berjubah putih dan sangat indah rasanya, serta malaikat yang memakai baju baja yang begitu tebal. Lalu aku merasakan sukacita yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Sukacita surga itu melingkupiku, bibirku tiba-tiba tersenyum tanpa aku sadari bahwaaku telah dipenuhi rasa damai sejahtera.  

Aku tidak dapat melihat wajah malaikat itu, tapi aku hanya melihat cahaya malaikat itu yang sangat sangat indah dan penuh kedamaian. Aku berdoa menyampaikan rasa syukurku atas penyertaaan Tuhan yang sempurna dalam hidup. Hatiku dipenuhi rasa syukur dan sukacita yang begitu besar.  Aku menyadari  Bapa di sorga tidak meninggalkan aku sendiri, Ia mengetahui apa yang aku rasakan. Air mataku jatuh menetes di campur rasa haru dan bahagia. Aku sungguh menyadari bahwa Tuhan selalu meLihat kita dan tidak meninggalkan kita dalam kondisi apapun. Aku tergerak menuliskan kejadian ini kepada publik, agar dunia tahu bahwa, kita tidak pernah sendiri. Sang pencipta begitu peduli dengan kita. Ia sungguh mengasihi umatNya. Kiranya damai sejahtera menyertai kita.

lihat Videonya https://youtu.be/1ERTtKpXmUA





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline