Bicara tentang kiprah Pegadaian dalam upayanya untuk mengEMASkan Indonesia selalu menarik. Menurut saya, langkah-langkah yang ditempuh Pegadaian dapat disebut progresif.
Misalnya pengalaman saya beberapa waktu lalu. Sungguh saya tidak menyangka kalau bakalan menyimak edukasi mengenai Tabungan Emas Pegadaian di sebuah museum yang ada di Yogyakarta.
Di museum, lho. Di sebuah tempat yang tidak masuk dalam bayangan (hitungan), manakala kita berniat mencari informasi tentang finansial dan investasi.
Saya pun sesungguhnya, ketika itu hadir ke museum bukan dengan niatan mencari informasi tentang Tabungan Emas. Saya datang sebagai peserta seminar terkait penyelenggaraan pameran, yang sedang berlangsung di museum yang bersangkutan. Cuma merasa sedikit heran mengapa salah satu narasumber yang akan tampil berasal dari Pegadaian.
Tema pameran dan seminar memang nyerempet-nyerempet persoalan perekonomian. Namun sebagai orang awam, mula-mula saya tak menyadari kalau tema itulah benang merah yang menghubungkan museum dan Pegadaian.
Begitulah adanya. Pegadaian memang senantiasa memberikan edukasi seputar keuangan dan investasi ke berbagai kalangan. Yang sejauh pencermatan saya, terutama Pegadaian fokus mengedukasi kalangan anak muda (generasi Z).
Kontribusi besar Pegadaian dalam membangun negeri tak terbantahkan lagi. Tak main-main dan tak tanggung-tanggung. Menyebar ke berbagai sektor kehidupan. Pun, dilakukan dengan program-program yang inovatif dan menarik.
Salah satu yang paling menyita perhatian saya adalah program "The Gade Clean and Gold". Yakni sebuah program dari Pegadaian, yang bertujuan untuk mengajak masyarakat belajar tentang cara memilah sampah dengan baik dan benar.
Yang selanjutnya setelah masyarakat paham, diberi bimbingan untuk terbiasa melakukan praktik pilah sampah. Mana jenis sampah yang betul-betul sudah harus dibuang? Mana sampah yang masih bisa didaur ulang? Mana yang termasuk sampah organik? Mana yang sampah anorganik?
Kemudian khusus untuk jenis sampah anorganik, yaitu jenis sampah yang masih bisa didaur ulang, Pegadaian membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mengubahnya jadi emas. Dalam artian, menjadikannya Tabungan Emas di Pegadaian.