Bermodalkan 3 kekalahan dalam laga uji coba timnas Indonesia, dapat diartikan 2 hal bagi Shin Tae-yong. Sebab beberapa evaluasi pasca kekalahan dapat dirumuskan menjadi startegi jitu hadapi Irak di Piala Asia 2023.
Jika banyak orang menaruh rasa pesimis, itu sah-sah saja. Kemasukan 11 gol tentu saja hal yang tidak mengenakkan. Hanya memasukkan 1 gol ke gawang lawan, itu pun tidak mengenakkan.
Namun percayalah, tidak ada pelatih maupun pemain yang mau mengalami situasi tersebut. Shin Tae-yong dan staf kepelatihan tentunya telah berpikir keras untuk menambal semuanya. Karena bagaimanapun esensi uji coba, ya untuk menguji segala hal yang dilakukan sesungguhnya.
Di sisi lain, sebagian besar pemain Irak menjunjung optimism tinggi saat berjumpa Indonesia. Mereka sangat yakin untuk meraih kemenangan.
Ini pun bukan hal yang salah. Irak pernah menghancurkan timnas Indonesia 5-1 dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kemudian, Irak melihat betapa hancurnya timnas Indonesia saat menjalani partai uji coba.
Berbekal 2 catatan ini tidak usah heran jika Jesus Cavas selaku pelatih pun menjunjunjung optimism tinggi. Dapat dipastikan mereka akan menerapkan tensi tinggi sejak awal pertandingan. Irak akan menekan lini pertahanan Indonesia habis-habisan.
Catatan 10 kali kebobolan dapat diartikan lini belakang Indonesia sangat keropos. Ditambah lagi rasa gugup yang kerap dirasakan lini belakang dipastikan akan menjadi jalan kemenangan Irak.
Namun optimism tinggi bukannya tanpa akibat. Keasyikan menyerang Irak, mungkin saja justru meninggalkan celah di lini pertahanan. Sisi ini yang pasti dicari Shin Tae-yong.
Syarat utama yang harus dipegang timnas Indonesia adalah rasa tenang dan sabar lini belakang saat menghadapi gempuran Irak. Hal ini sudah seharusnya mampu dilakukan, mengingat dalam 3 pertandingan lini ini belum maksimal.
Rapatnya lini pertahanan akan membuat lini tengah mampu mencari celah untuk mengalirkan bola ke lini depan. Di mana siapa pun yang ada di sana, harus mampu memanfaatkan peluang sekecil apa pun.