Lihat ke Halaman Asli

Agusari Prihanti

Raih Mimpi dengan berusaha dan berdoa

Tantangan Baru! Siswa Belajar Online Selama Pandemi Covid-19

Diperbarui: 19 Mei 2021   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pandemi Covid-19 sudah berada di Indonesia sejak 2 Maret 2020, hingga saat ini Indonesia masih berjuang memusnahkan virus Covid-19. Seperti yang kita ketahui pandemi Covid-19 membuat beberapa tempat  yang memicu keramaian mulai di tutup seperti : Mall, Tempat Wisata, Tempat Beribadah, kantor dan Sekolah. Keputusan ini di lakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. 

Semua kegiatan mulai terbatas, harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat. memang tidak mudah bagi masyarakat Indonesia untuk menjalani kehidupan di tengah-tengah virus Covid-19. Namun dengan demikian semua kegiatan harus terus berjalan dengan seiring waktu yang bekerja di kantor mulai di batasi jumlah kehadiran karyawan dengan sistem Work From Home bekerja di rumah dan sekolah-sekolah pun berlaku juga, dimana guru dan siswa melakukan belajar mengajar di rumah sesuai arahan pemerintah. 

Kesulitan beradaptasi pasti dialami oleh masyarakat Indonesia seperti banyaknya karyawan di PHK, bangkrutnya bisnis, berkurangnya pemasukan baik restoran maupun tempat wisata, bukan hanya itu anak-anak sekolah pun mengalami nya. Pada Saat Menteri Pendidikan Pak Nadiem Makarim memutuskan siswa-siswi untuk belajar di rumah untuk melindungi anak-anak dari covid-19 atau supaya sekolah tidak  menjadi kluster penyebaran virus covid - 19. Namun tidak dapat di prediksi belajar online justru menambah tantangan baru bagi siswa/i baik yang ada di kota maupun di desa. 

Belajar Online menjadi kebiasaan atau cara baru bagi anak-anak sekolah baik dari tingkat Paud - SMA. Tantangan baru muncul di tengah - tengah belajar Online meliputi :

1). Alat Belajar Terbatas

Alat belajar Online saat ini bisa menggunakan Handphone atau Laptop. keterbatasan siswa/i dalam memiliki alat belajar online ini membuat tidak efektif nya belajar di masa pandemi. Siap atau tidak orang tua harus menyediakan media belajar online ini. Bahkan membuat melonjak nya presentasi pemakaian Handphone akibat pandemi. Siswa di tuntut harus memiliki media belajar online, secara tidak sadar pandemi membuat teknologi komunikasi semakin didepan. Namun untuk orang tua yang belum mampu mereka tetap berupaya membeli Handphone untuk media belajar. Masih banyak juga siswa di desa - desa yang benar -  benar tidak bisa membeli Handphone akhir nya mereka mempunya strategi selain teknologi.

2). Biaya Internet

Masalah  kedua yaitu Kuota Internet yang di butuhkan untuk menyambungkan jaringan secara online. Hal ini termasuk kendala yang banyak di alami oleh siswa yang orang tua nya lebih mengutamakan bisa makan sudah bersyukur. Setelah di pertimbangkan oleh Pak Menteri yaitu Pak Nadiem untuk meringankan biaya internet yaitu di berikan subsidi Kuota setiap bulan mulai dari 10 GB hingga 20 GB per bulan. Tentu saja ini menjadi solusi yang baik, karena membantu meringankan siswa untuk dapat belajar online di masa pandemi.

3). Kudet ( Kurang Update )

Jika belajar online ini di lewati untuk siswa Paud atau SD tentunya sangat memberatkan bagi orang tua yang tidak biasa menggunakan Handphone atau Laptop. Keadaan ini pasti membuat para orang tua harus berjuang belajar menggunakan media belajar online ini. Untuk Siswa SMP - SMA mungkin sungguh mudah karena sudah terbiasa menggunakan Handphone. Dengan masalah ini solusi nya adalah di buat kan seminar untuk pengetahuan orang tua dalam menggunakan Aplikasi belajar online.

4). Disiplin

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline