Lihat ke Halaman Asli

Caesar Naibaho

Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Benzema dan Peraih Ballon d'Or yang Tak Pernah Bermain di Piala Dunia

Diperbarui: 20 November 2022   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benzema akhirnya menyerah karena cedera hamstring.sumber : detik.com

Pupus sudah harapan pecinta sepakbola dunia maupun timnas Perancis untuk melihat bintang sepakbola sekaligus penyerang terbaik dimuka bumi ini yang baru dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia 2022 lewat penghargaan paling prestisius bernama Ballon d'Or untuk mentas menunjukkan kelayakannya menyandang status pemain terbaik dunianya usai konsisten bermain ciamik, mencetak gol dan membawa klub kebanggaan rival Barcelona ini menjuarai Liga Champions 2022, Jawara La Liga, hingga jadi Top Scorer Liga Champions dengan perolehan gol luar biasa 15 gol, jauh mengangkangi Leonel Messi, Mohammad Salah, hingga Robert Lewandowski.

Bahkan bomber Ayam Jantan ini jadi Top Scorer La Liga dengan mengoleksi 27 gol sepanjang musim ini yang membalikkan prediksi banyak pihak bahwa El Real akan minim gol dan tak akan dapat berprestasi usai ditinggal para pilarnya semisal Sergi Ramos, Casemiro, Marcelo dan Isco, bahkan banyak cibiran yang mengatakan Benzema bisa apa usai ditinggal Cristiano Ronaldo?

Namun paket komplet yang disuguhkan oleh Benzema membuat dirinya diganjar penghargaan individu paling prestisius yang belum tentu didapatkan oleh semua pemain sepakbola yang menganggap dirinya bintang, apalagi usia Benzema tak muda lagi, di usia 34 tahun masih sanggup bersaing dan mampu meraih gelar individual bergengsi sekelas Balon d'Or, pencapaian luar biasa bukan?

Penghargaan Balon d'Or

Sekilas tentang Ballon d'Or, gelar ini sejatinya diberikan kepada pemain sepakbola tahunan yang dianggap paling berprestasi, paling berpengaruh di tim yang sukses mempersembahkan gelar, paling konsisten membantu tim yang dia bela, baik itu di klubnya maupun di tim nasionalya yang dibuktikan dengan persembahan gelar maupun dengan kemampuan individualnya mampu menonjolkan dirinya sepanjang musim kompetisi berlangsung.

Penghargaan tahunan kepada insan sepakbola paling konsisten dan mampu membantu tim meraih gelar lokal maupun internasional ini, dipersembahkan oleh majalah sepakbola Perancis, France Football sejak tahun 1956.

Pertamakali dibentuk oleh jurnalis Gabriel Hanot dan Jacques Ferran, ditujukan bagi pemain sepakbola laki-laki terbaik berdasarkan pemungutan suara dari berbagai jurnalis sepakbola.

Awalnya, penghargaan Balon d'Or diberikan kepada pesepakbola Eropa saja, namun keberhasilan George Weah asal Liberia, kawasan Afrika yang mampu menghipnotis dunia lewat liukannya membawa bola dari garis gawang sendiri -- kala itu bermain untuk klub raksasa AC Milan -- berhasil mendapatkan bola dari hasil tendangan penjuru lawan, mengiring bola, meliuk-liuk melewati 5 sampai 6 pemain lawan dari tengah lapangan berlari sendirian alias Solo Run hingga mengecoh kiper Hellas Verona. Aksi yang jarang ditemukan hingga saat ini.

Weah yang kini jadi Presiden di negaranya, Liberia adalah pemain Afrika pertama yang dinobatkan menjadi pemain terbaik dunia dan peraih Ballon d'Or, hingga saat ini pria berusia 51 tahun itu adalah pemain Afrika pertama dan satu-satunya yang mampu menggabungkan gelar pemain terbaik dunia dan peraih Ballon d'Or.

Usai aksi Geogre Weah, hingga kini, peraih Ballon d'Or didominasi oleh pemain non Eropa dan kebanyakan pemain dari Amerika Latin seperti Brazil dan Argentina. Kemunculan nama Ronaldo da Lima, Rivaldo, Kaka, Ronaldinho, maka muncul nama Cristiano Ronaldo jadi pesaing utama Leonel Messi, hingga Karim Benzema muncul lagi dari Eropa usai badai pagebluk Covid-19 melanda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline