Pertarungan team terbaik Eropa di putaran final EURO 2020 hampir menyelesaikan tahapan awal. Sang Juara Dunia France dengan dimotori oleh Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann masih melenggang dengan mudah ke babak 16 besar dengan predikat juara group, walaupun sempat ditahan 2-2 oleh Portugal. Demikian juga team unggulan lainnya, sudah melangkah ke babak selanjutnya. Perhelatan ini masih menyisakan pertanyaan ,karena dihelat ditengah pandemic covid 19 yang makin memanas dengan lahirnya beberapa varian baru.
Tentu ini akan sedikit banyak mempengaruhi psikologis masyarakat kita, karena mereka melihat hampir semua suporter tidak menggunakan masker. Bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Apakah kasus Covid 19 sudah melandai diEropa? Atau sudahkan mereka menerima pemberian vaksin semua? Kekuatiran dan pertanyaan kita semua sudah yang diwakili WHO, yang sempat mempertanyakan hal ini ke UEFA, terjawab sudah. Beberapa penonton ditemukan hasil swab PCR positif!
Kita berharap juga bahwa eforia EURO 2020 ini, tidak akan berimbas kepada peningkatan kasus covid 19 di Indonesia yang sampai saat ini sudah menjacapai 2 juta lebih dengan angka kasus aktif mencapai 20,575 . Karena dibeberapa pelosok daerah masih banyak masyarakat yang melakukan nonton bareng tanpa ada tindakan dari RT RW setempat.
Inilah arti sebenarnya PPKM Mikro, apparat daerah dari tingkat paling rendah harus dan dipaksa digerakkan untuk mendisiplinkan masyarakat dalam menggunakan prokes. Apa yang sudah kita lakukan dengan membatasi jam buka mall, pertokoan itu sudah baik, akan tetapi fenomena gunung es ini ada pada perilaku masyarakat yang tidak disiplin dalam memutus rantai penularan yang terjadi di keluarga ( dirumah) dan mayarakat sekitar tempat tinggal tempat tinggal mereka.
Sering kita lihat saat ini, bahwa fenomena memakai masker sudah seperti penggunaan helm pengendara motor,di jalan. Helm digunakan untuk melindungi kepala pengendara saat di jalan dan saat dirumah dibuka. Begitu juga masker hanya digunakan saat bepergian keluar, untuk menghindari kejaran satgas covid atau petugas gabungan. Sesampainya dirumah masker akan di lepas, bertemu tetangga, kerabat yang berkunjung. Bahkan masih ada yang mengadakan pesta ulang tahun, walaupun usia sudah diatas 70 tahun, masih harus dirayakan dan harus dihadiri pula oleh kerabat maupun keluarganya. Padahal satu orang yang hadir itu sudah bertemu dengan berapa banyak orang sebelumnya.
Fenomena ini juga berimbas pada staf di rumah sakit yang menjadi korban covid 19, setelah dilakukan risk assessment hampir semua terpapar dari luar rumah sakit, baik dirumah, restaurant maupun saat mengunjungi pusat perbelanjaan.
Kesadaran yang kurang membuat seolah-olah teman dekat, keluarga dekat saat bertemu dirumah itu dianggap sehat dan aman dari covid 19. Hal ini akan berbeda sekali saat di tempat kerja, biasanya mereka akan selalu menggunakan masker.
Disinilah peran penting RT/RW/Lurah untuk terus melakukan sosialisasi sekaligus penegakan hukum jika ada yang membuat acara atau kerumunan.
Semoga final EURO 2020 ini tidak akan menambah jumlah penderita Covid 19 dan kesadaran masyarakat kita dalam memakai masker tidak seperti menggunakan Helm
dr Agung Budisatria,M.M.