Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Tulisan Itu Cermin Diri: Apa yang Audiens Baca, Itulah yang Mereka Ingat

Diperbarui: 27 September 2025   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan adalah cermin yang memantulkan siapa Anda di mata audiens.|Ilustrator AFM

“Setiap kata adalah pantulan diri; menulis baik berarti menjaga wajah Anda di mata dunia.”

“Tulisan buruk itu citra buruk!”, begitu peringatan guru saya saat saya pertama kali belajar menulis di Bandung. Beliau pun menambahkan, “Jika tulisan berantakan, apa orang masih percaya kamu ini kompeten?”

Jleb, ungkapan beliau itu sungguh menohok, namun beliau benar. Saya tak menyangkal. Maklum, saat itu ada belasan koreksi atas setoran mingguan dari tulisan yang saya berikan ke beliau.

Dan sekarang, kalau kita perhatikan, kebanyakan orang yang membaca tulisan kita tidak benar-benar mengenal siapa sih diri kita ini. Mereka tidak tahu rutinitas kita dan keseharian kita, bagaimana cara kita berbicara di dunia nyata, atau bagaimana kita bersikap ketika berhadapan langsung. Mereka hanya melihat satu hal: kata-kata yang kita tulis

Kualitas tulisan adalah kualitas diri yang terbaca.

Tulisan sendiri senyatanya tidaklah pernah netral. Ia selalu memantulkan sesuatu. Entah itu kualitas pikiran, sikap, atau bahkan reputasi kita. Dan inilah alasannya, mengapa tulisan layak dipandang serius, terutama bagi mereka yang ingin membangun personal branding profesional.

Mari kita kupas empat aspek penting bagaimana tulisan berperan sebagai cermin diri Anda.

Tulisan Merefleksikan Karakter Pribadi

Pernahkah Anda membaca tulisan seseorang lalu langsung bisa menebak karakternya? Pilihan kata yang ia gunakan sudah cukup memberi kesan. Seorang yang optimis biasanya memilih kata-kata yang penuh energi dan harapan. Sebaliknya, seorang yang pesimis tanpa sadar sering menekankan sisi gelap, keraguan, atau kegagalan.

Lebih jauh, konsistensi gaya bahasa juga membentuk identitas. Seorang blogger yang konsisten menulis dengan nada ramah akan diingat sebagai pribadi hangat. Sementara seorang trainer yang menulis dengan gaya tegas dan langsung pada poin akan dicap profesional dan lugas.

Seperti kata Maya Angelou, penyair dan penulis legendaris: “People will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline