Lihat ke Halaman Asli

Filosofi Sabar dan Syukur: Meniti Jalan Kehidupan

Diperbarui: 13 April 2024   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Filosofi Sabar dan Syukur: Meniti Jalan Kehidupan

Di balik hiruk pikuk dunia yang fana,
Tersembunyi makna filosofi nan agung nan mulia.
Sabar dan syukur, dua kunci pembuka gerbang bahagia,
Menuntun jiwa dalam meniti jalan kehidupan nan penuh warna.

Sabar bagaikan air yang mengalir tenang,
Mengukir batuan rintangan dengan keteguhan yang tak tergoyahkan.
Mengajarkan kita untuk menerima setiap keadaan dengan lapang dada,
Menanti datangnya mentari di balik awan kelabu yang menyapa.

Syukur bagaikan pelita penerang di kala gelap,
Menyinari langkah di lorong kehidupan yang penuh terjal.
Menyadarkan kita atas segala nikmat yang tercurah,
Menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang di dalam jiwa yang rapuh.

Kedua filosofi ini bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan,
Saling melengkapi dan menguatkan dalam mengarungi samudra kehidupan.
Sabar menuntun kita untuk tetap tegar di kala badai menerjang,
Syukur mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas setiap hembusan nafas yang berharga.

Mereka yang mengamalkan filosofi ini dengan sepenuh hati,
Hati mereka bagaikan taman bunga yang mekar menawan.
Penuh kedamaian dan ketenangan,
Jauh dari kerisauan dan kesedihan yang menyesakkan.

Marilah kita jadikan filosofi sabar dan syukur sebagai pedoman hidup,
Meniti jalan kehidupan dengan penuh keyakinan dan optimisme.
Hadapi setiap rintangan dengan keteguhan jiwa,
Raih kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline