Lihat ke Halaman Asli

Cinta dan Kekuasaan

Diperbarui: 9 April 2024   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta dan Kekuasaan

Di mana ada cinta, di situ tidak ada keinginan untuk berkuasa;
Di sana, hati terbuka, penuh dengan kasih sayang yang tulus.
Setiap langkah diatur oleh rasa peduli dan pengertian,
Tanpa ambisi untuk mengontrol atau memaksakan kehendak.

Namun, di mana kekuasaan mendominasi, di situ tidak ada cinta.
Hatinya tertutup, tertutupi oleh kepentingan diri dan ego.
Semua langkah diatur oleh nafsu untuk memerintah dan mengendalikan,
Tanpa ruang untuk kasih sayang atau pengertian yang sejati.

Cinta dan kekuasaan bertentangan dalam hakikatnya,
Salah satu melahirkan kedamaian, yang lain menimbulkan konflik.
Pilihlah jalan cinta, yang menghormati dan memahami,
Karena di sanalah kita menemukan kebahagiaan yang sejati.

Cinta dan Kekuasaan: Dua Sisi yang Berbeda

Di taman hati yang mekar mewangi,
Cinta menari dengan kelembutan abadi.
Menyiram jiwa dengan kasih sayang,
Menerangi dunia dengan kehangatan tanpa keraguan.

Di singgasana kekuasaan yang megah,
Ambisi berkuasa merajai dengan gagah.
Keinginan mendominasi, tak kenal ampun,
Menebar ketakutan, menelan rasa cinta yang membosankan.

Cinta dan kekuasaan, dua sisi berbeda,
Berjalan berlawanan, tak pernah bersatu dalam cinta.
Cinta merangkul dengan kasih dan kelembutan,
Kekuasaan mencengkeram dengan paksaan dan kekejaman.

Di mana cinta bersemi, di situ tak ada nafsu berkuasa,
Keinginan untuk mengendalikan sirna tanpa sisa.
Kasih sayang menjadi tarian indah nan permai,
Menyatukan jiwa dalam harmoni abadi.

Di mana kekuasaan mendominasi,
Cinta terkubur dalam ketakutan yang tak terperi.
Kebebasan terenggut, digantikan rasa tertekan,
Keindahan cinta tergantikan kegelapan.

Bagaikan api dan air yang tak bersatu,
Cinta dan kekuasaan berlawanan dalam satu waktu.
Pilihlah jalanmu dengan hati yang terbuka,
Cinta membawa kedamaian, kekuasaan membawa sengsara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline