Lihat ke Halaman Asli

Aborsi Itu Berdosa Tidak Ya?

Diperbarui: 20 Maret 2021   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 Kenapa masih ada aborsi dimuka bumi ini?salah siapa?siapa yang berbuat dari nikmat yang sesaat saat pacaran terlalu intim? Bagaimana iman dan karya roh Kudus berkarya dalam diri manusia? Janin,makhluk hidup yang harus di selamatkan untuk kelangsungan hidupnya bukan untuk di bunuh,karena oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Kenapa harus mengaborsi saat diketahui di lahir tidak normal?mari sejenak kita mengasah hati nurani, kehendak bebas yang bertanggungjawab terhadap keturunan dan ciptaannya. Mengikis dosa yang terus bertambah setiap harinya.Ini materi kelas 11 semester genap Pendidikan Agama Katolik di SMA dan SMK. dengan materi ini mereka melakukan aborsi ini dampak dan dosa yang di tanggung.

A. Jenis Aborsi:

1. Abortus provocatus (direct abortus) : menolak kelahiran bayi lalu dengan sengaja mengugurkannya.

2. Aborsi tak langsung (indirect abortion) : suatu tindakan medis darurat perlu dilakukan agar menyelamatkan si Ibu, misalnya karena menderita tumor ganas dalam rahimnya. Namun bisa jadi bayi dalam rahimnya ikut terangkat.

3. Abortus spontaneous (tidak sengaja) : bayi dalam kandungan gugur tanpa disadari oleh ibunya, misalnya jatuh dari tangga, keracunan obat yang dikonsumsi ibunya, tali pusarnya melilit.

B. Cara- cara Aborsi

1.  Kuret / Dilatasi

Lubang Rahim diperbesar, lalu sebuah alat potong dimasukan ke dalam Rahim untuk memotong janin, dan dilepaskan dari dinding rahim. Kemudian pelaku membersihkan Rahim, janin dikeluarkan.

2. Kuret dengan cara Penyedotan.

Setelah lubang Rahim diperlebar, sebuah alat sedot dimasukan lalu mulailah proses penyedotan. Janin tentu saja masih melekat dan terhubung erat dengan dinding Rahim. Pemaksaan tersebut dapat menyebabkan janin tersebut tercabik-cabik, bagian tubuhnya terpotong-potong.

3. Peracunan dengan garam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline