Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Mana Ada Diet Menyenangkan?

Diperbarui: 6 Juli 2020   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kompasianer, salam sehat selalu.

Beberapa teman, pernah berucap bahwa diet itu susah. Saya mengamini ucapan ini, kerena memang merasakan hal demikian.

Tapi setelah dipikir lebih mendalam, saya tersadarkan satu hal, bahwa semua pekerjaan biasanya terasa berat di awal.

Contoh yang mudah dan dekat, bagi Kompasianer yang muslim adalah puasa di bulan Ramadan. Coba rasakan di satu dua hari puasa di awal, menjadi hari-hari butuh perjuangan,

Pasalnya tubuh ini diajak beradaptasi, kebiasaan sarapan dan makan siang distop, musti ditahan sampai adzan maghrib berkumandang.

Kalau saya di hari awal puasa, biasanya sekira jam sembilan atau sepuluh lambung terdengar bunyi "kruuuk---Kruuuk". Kemudian lewat tengah hari jelang ashar, badan lemas dan kantuk datang.

Tetapi kondisi tidak menyurutkan tekad dan semangat, kaum muslim terus menjalankan puasa hingga satu bulan penuh.

Keteguhan tekad berpuasa muncul? karena munculnya keyakinan.

Bahwa selain menunaikan ibadah wajib, dengan puasa badan akan sehat. Sehingga puasa jadi menyenangkan, beratnya beban puasa tidak menjadi focus utama.

Pun diet.

Pengalaman saya, diet terasa berat pada satu minggu pertama. Saya ingat, bagaimana kepala pusing dan keliyengan. Pada kam makan siang keringat dingin keluar, beberapa teman berujar muka saya tampak pucat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline