Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Jangan Biarkan Dietmu Sebatas Wacana!

Diperbarui: 8 Desember 2019   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi diet| Sumber: Pixabay/stevepb

Pengalaman pribadi nih, saya dulu paling pintar bikin alasan dan bersilat lidah kalau masalah badan gendut. Saya merasa punya badan ideal, padahal faktanya, berderet kancing di baju sudah teriak kencang. 

Merasa makannya sedikit, padahal satu piring didominasi oleh asupan karbo.

Kebiasaan setelah makan besar, diteruskan minum minuman manis, ditutup desert manis ditambah lumeran cokelat di atasnya. Apalagi saya kerap datang ke gathering dan sejenisnya, jadi akrab dengan makanan enak.

Karena tidak tahu ilmu dan enggan bertanya, pola diet saya (yang dulu) juga salah kaprah. Bener sih mengurangi porsi makan, tetapi asupan dipilih tetap saja gorengan, atau sayur diolah dengan santan. Dan lagi lagi, minuman warna warni yang mengandung soda (alias soft drink), paling saya gemari.

Lingkungan terdekat yaitu keluarga cukup mendukung (jadinya nyalahin orang lain kan), ibu tak henti meyakinkan bahwa bobot dan tinggi anak ragilnya ini sesuai. 

Perawakan saya tidak tampak terlalu gemuk, justru kalau kurus muka terlihat pucat seperti orang sakit.

Dokumentasi pribadi

Sebelas dua belas dengan sikap dan komentar istri, yang sama sekali tidak mempermasalahkan bentukan badan suaminya. "Namanya juga sudah jadi ayah, punya badan gendut mah wajar". Sungguh, pemilihan kalimat yang "menjerumuskan" kan.

Sama sekali tidak ada kata unsur kata, yang memotivasi atau memberi dukungan pada suaminya untuk diet. Dan saya semakin nyaman, karena merasa semua aman terkendali ---hehehehe.

Dokumentasi pribadi

Alhasil, lama kelamaan saya terlena. Tidak pernah merasa berat saat membawa badan gendut ini kemana-mana. Saya merasa tidak ada masalah besar, selebihnya tetap makan dan minum seperti biasa.

O'ya, sempat dulu presenter Dewi Hughes dengan tubuhnya yang subur (sekarang sudah diet dan berhasil), mempopulerkan (semacam) slogan "Big is Beautiful". Saya termakan juga dengan slogan ini, bahwa tubuh gemuk pun bisa tetap menarik.

Sumber:orami.co.id

Tetapi jujur, sesekali saya tersadar kalau bentuk badan ini makin bulat saja. Terutama ketika ada acara, dan panitia minta ukuran baju ternyata ukuran saya sudah XXL.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline