Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Kambing Stres Dapat Sebabkan Daging Terasa Alot dan Prengus

Diperbarui: 9 Agustus 2019   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi

Hanya dalam hitungan hari, kaum Muslim akan merayakan Lebaran Haji atau biasa disebut Hari Raya Idul Adha. Persis seperti Hari Raya Idul Fitri, di hari raya Idul Adha, kaum muslim berbondong-bondong menunaikan sholat ke masjid atau tanah lapang.

Bedanya di Hari Raya Idul Adha, selepas sholat dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban, sedari kecil saya kerap melihat prosesi ini. Dan di Indonesia sendiri, lazimnya hewan kurban terdiri dari kambing/domba, sapi.

Siapa tidak gemar menikmati olahan daging kambing, kalau saya punya menu favorit yaitu kambing guling. Menu olahan ini ini terbilang cepat tandas, ketika disuguhkan pada gelaran hajatan perkawinan. Saya sering mendapati gubuk-gubukan di resepsi pernikahan, menu daging guling paling panjang antreannya.

Pernah pada satu pesta perkawinan teman, saya menyantap olahan daging kambing guling dengan bau prengus-nya (ada bau kambing yang menempel di daging). Bau ini biasanya tidak tercium, tapi baru berasa setelah dimakan. Biasanya dagingnya cenderung alot, saya enggan menghabiskan.

Ternyata bukan saya saja, tamu lain yang mengambil menu serupa tidak dihabiskan. Piring plastik ukuran kecil berserakan di lantai, kambing guling baru dicicipi satu dua potong. Duh, sangat disayangkan, kalau ada kambing guling ditelantarkan gara-gara alot atau bau prengus.

antrean kambing guling - koleksi pribadi

Konon, bau prengus pada olahan daging kambing atau domba, akibat kambing stres pada proses pengangkutan atau perawatan atau pada saat dijual.

Kondisi demikian, bisa menyebabkan menjadi daging gelap atau DFD (Dry Firm Dry), sehingga bau prengus tidak hilang, daging alot pada saat di kunyah---nggak asyik kan.

-------

Mbeeekkk---Mbeeeeeekkkk- Mbeeeeeekkkk

Selepas sholat subuh, saya pernah berpapasan dengan mobil boks yang mengangkut sekelompok kambing. Di bagian bak mobil dibuat kandang semipermanen, terdiri dari potongan bambu yang dijajar seluas sekira setengah meter kemudian dipaku.

Mobil bak terbuka dengan kandang bambu berisi kambing di dalamnya, dari suara hewan ternak ini, saya menangkap nada merana. Mendung mulai cerah, saya bisa memperhatikan bahwa kambing tampak tersiksa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline