Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Perundungan Quaden Bayles, Potret "Tirani Mayoritas" di Ruang Publik

Diperbarui: 24 Februari 2020   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Quaden Bayles dan ibunya, Yarraka Bayles. Quaden mengalami perundungan karena kondisi fisiknya yang memiliki kelainan dwarfisme.| Sumber: Daily Mail

Quaden Bayles, beberapa hari terakhir ini namanya cukup ramai dibicarakan oleh para netizen. Quaden adalah seorang bocah Australia berusia 9 tahun yang diejek kondisi fisiknya oleh teman-temannya. 

Akibat dari perundungan tersebut Quaden sampai mengatakan kepada ibunya bahwa ia ingin bunuh diri. 

Seorang netizen pem-bully bahkan membuat suatu postingan viral yang mengatakan bahwa Quaden sebenarnya adalah "remaja" berusia 18 tahun. 

Sang netizen menuding Quaden tengah melakukan pembohongan publik dengan "memanfaatkan" situasi dirinya guna meraup donasi dari orang-orang yang menaruh iba terhadapnya. 

Tudingan tersebut pun akhirnya juga banyak disangkal oleh netizen lain yang respek terhadap kehidupan Quaden. Salah satunya yaitu dukungan dari aktor pemeran Wolverine, Hugh Jackman.

Quaden adalah seorang bocah yang mengalami Achondroplasia dwarfism, sebuah kelainan bawaan yang membuat tubuh pengidapnya terlihat kerdil dan tidak proporsional. 

Kondisi fisik seperti itulah yang akhirnya membuat Quaden sering mengalami perundungan. Mengutip dari laman alodokter.com, beberapa ciri dari dwarfisme antara lain:

  • Tinggi badan pada penderita yang sudah dewasa mencapai 90-120 cm saja.
  • Tingkat pertumbuhan pada masa kanak-kanak berlangsung lebih lambat, yaitu sepertiga dibawah standar.
  • Ukuran kepala terlihat besar dan dahi menonjol
  • Tulang pipi rata.
  • Jari tangan dan kaki pendek
  • Tungkai berbentuk "O".
  • Leher yang pendek.
  • Dan lain-lain.

Dwarfisme sendiri dikategorikan menjadi dua, yaitu dwarfisme proporsional dan disproporsional. Untuk dwarfisme proporsional pada umumnya disebabkan oleh kurangnya hormon pertumbuhan. Sedangkan untuk dwarfisme disproporsional disebabkan oleh achondroplasia atau penyakit genetik. 

Quaden Bayles, bocah pengidap dwarfisme yang di-bully oleh teman sekolahnya | Sumber gambar : seleb.tempo.co

Melihat dari definisi penyakit ini, kita seharusnya merasa kasihan dan berempati terhadap situasi yang dialami oleh para penyandang penyakit ini. Bukan malah memberikan perlakuan tidak menyenangkan seperti melakukan bully atau perundungan.

Entah apa sebenarnya yang membuat seseorang merasa "tertarik" untuk menghina orang lain, mencemooh kondisi fisik seseorang, serta mengejek diri seseorang yang berbeda dari kebanyakan orang lainnya. Keuntungan apa yang mereka peroleh dengan aksinya tersebut?

Apakah dengan membuat seseorang berkelainan fisik mengalami depresi adalah suatu keberhasilan yang bisa dibanggakan? Seperti halnya para pelaku perundungan yang membuat Quaden sampai ingin mengakhiri hidupnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline