Lihat ke Halaman Asli

Agatha Atika

Copywriter

Tips Mengatasi Batuk dan Pilek pada Anak Balita

Diperbarui: 16 Juni 2023   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Freepik

Batuk pilek pada balita adalah kondisi yang seringkali membuat orang tua khawatir. Gejala batuk dan pilek sangat beragam, tergantung pada jenis batuk yang dialami. Namun, kebanyakan disebabkan karena infeksi bakteri atau virus.

Batu dan pilek biasanaya mereda dalam kurun waktu dua minggu, namun orang tua tidak boleh abai dan menganggap remeh kondisi ini. Penting bagi orangtua untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang batuk pilek pada balita dan tanda-tanda yang mungkin menjadi indikasi penyakit lain.

Gejala batuk dan pilek pada balita

Balita lebih rentan terhadap penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya matang. Virus dan bakteri lebih mudah menyerang sistem kekebalan tubuh balita, khususnya pada saluran pernapasan yang terdiri dari hidung dan tenggorokan.

Penularan batuk pilek pada balita terjadi melalui lendir yang keluar dari hidung atau mulut, baik secara langsung maupun melalui sentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi. Untuk mendeteksi dan mengatasi batuk pilek pada balita dengan lebih baik, penting untuk mengetahui gejalanya.

Gejala yang umum terjadi pada balita yang mengalami batuk pilek meliputi beberapa ciri berikut.

  • Ganguan pernapasan seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, suara serak, tenggorokan yang gatal dan nyeri
  • Rasa pegal-pegal di tubuh
  • Sakit kepala
  • Tekanan di telinga
  • Demam
  • Air mata yang mudah keluar
  • Penurunan daya penciuman dan pengecapan
  • Hilangnya nafsu makan

Meskipun gejala-gejala ini mirip dengan flu, terdapat perbedaan antara keduanya. Batuk pilek umumnya dimulai dengan bersin dan hidung tersumbat, sedangkan gejala ini jarang terjadi pada balita yang mengalami flu.

Penyebab batuk dan pilek yang dialami balita

Penyebab batuk pilek pada balita umumnya adalah virus, terutama Human Rhinovirus (HRV). Selain HRV, ada juga beberapa jenis virus lain yang dapat menyebabkan batuk pilek, seperti adenovirus, Human Parainfluenza Virus (HPIV), coronavirus, dan Respiratory Syncytial Virus (RSV).

Virus-virus ini masuk ke tubuh balita melalui mulut, hidung, dan mata, dan kemudian menyebabkan gejala batuk pilek. Selain itu, balita juga dapat tertular batuk pilek melalui kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi virus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline