Lihat ke Halaman Asli

Afwa Pahlevi

Mahasiswa/23107030115/UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Bukber dengan Teman: Silaturahmi atau Adu Gengsi?

Diperbarui: 22 Maret 2024   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Bulan ramadan merupakan momen yang paling dinantikan para muslim setiap tahunnya. Bulan ini dinantikan setiap tahunnya bukan tanpa alasan, hal ini karena bulan ramadan merupakan bulan suci dan pahala yang dilipat gandakan oleh Allah SWT inilah menambah keistimewaan pada bulan ramadan. Seperti yang kita tahu bahwa saat ramadan tiba, puasa merupakan ibadah yang wajib dilakukan saat memasuki bulan ini.

Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga semata, momen ini seharusnya dimanfaatkan dengan bijak bagi para muslim untuk memperbanyak ibadah karena seperti yang saya jelaskan bahwa pada bulan ini pahala beribadah dan berbuat baik akan dilipat gandakan oleh Allah SWT.

Tidak hanya bulannya saja yang dinantikan oleh umat muslim, waktu berbuka puasa juga sangat dinantikan karena telah menahan lapar dan dahaga sejak subuh. Ibadah puasa tahun ini telah berjalan selama lebih dari sepekan, maka tidak heran apabila ajakan buka bersama sudah dikumandangkan. Buka bersama atau bukber juga merupakan agenda wajib jika memasuki bulan ramadan. 

Silaturahmi dengan teman atau bahkan sahabat lama merupakan inti dari kegiatan bukber. Akan tetapi, kegiatan bukber ini juga merupakan ajang unjuk adu gengsi antara satu dengan yang lain.

Berbincang di grup chat untuk menentukan waktu dan tempat bukber dihiasi dengan berbagai kata.

"Aku gabisa tanggal segitu ada meeting."

"Jangan hari Rabu dong. Hari Jumat aja aku free."

Percakapan seperti di atas merupakan hal yang lumrah ketika menentukan waktu dan tempat untuk bukber. Setelah diskusi panjang biasanya sudah dapat ditentukan untuk bukber di tempat apa dan kapan waktunya.

Ketika sudah tiba pada hari yang telah disepakati lalu berkumpul serta memulai obrolan ringan seperti basa-basi terlebih dahulu antara satu dengan yang lain.

Pada momen ini sebenarnya sudah menjadi pengantar atau awalan tentang gengsi berkedok reuni. Pertanyaan basa-basi yang berawal dengan, "Sekarang kesibukannya apa? Uda lama banget ya ga ketemu." Kemudian menjadi, "Sekarang menetap dimana? Rumah sendiri?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline