Lihat ke Halaman Asli

Afrinise Nasywa

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Mengatasi Krisis Ketahanan Pangan Melalui Pengembangan Pertanian Berkelanjutan

Diperbarui: 9 Mei 2023   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Krisis ketahanan pangan terjadi ketika ketersediaan, aksesibilitas, dan kualitas pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan penduduk tidak terpenuhi secara adekuat. Krisis ketahanan pangan dapat terjadi di suatu negara atau wilayah, karena berbagai faktor seperti kelangkaan bahan pangan, harga pangan yang tinggi, atau akses yang terbatas terhadap makanan yang sehat dan bergizi.

Pengaruh dari krisis ketahanan pangan terhadap kestabilan perekonomian sangat erat, karena ketersediaan dan aksesibilitas pangan yang memadai sangat tergantung pada faktor ekonomi. 

Jika harga bahan pangan naik secara signifikan, maka masyarakat dengan penghasilan rendah mungkin tidak mampu membeli makanan yang cukup atau bergizi, yang kemudian dapat menyebabkan krisis ketahanan pangan. Selain itu, faktor-faktor ekonomi seperti ketimpangan distribusi pendapatan, kemiskinan, dan pekerjaan yang tidak stabil atau tidak menguntungkan juga dapat mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk membeli makanan yang memadai.

Krisis ketahanan pangan juga dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan. Ketika terjadi kelangkaan bahan pangan, harga pangan cenderung naik, yang kemudian dapat mempengaruhi inflasi secara umum. 

Selain itu, kurangnya ketersediaan pangan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, karena kurangnya nutrisi dan energi yang dibutuhkan untuk produktivitas dan kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan, penting untuk memperhatikan faktor-faktor ekonomi dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam mengembangkan solusi yang holistik dan berkelanjutan.

Mengatasi krisis ketahanan pangan melalui pengembangan pertanian adalah salah satu solusi yang tepat dan penting. Pengembangan pertanian berkelanjutan dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan juga memperbaiki kondisi lingkungan dan keberlanjutan sistem pertanian. Dengan cara ini, produksi pangan dapat meningkat secara bertahap dan berkelanjutan tanpa merusak lingkungan atau merugikan generasi masa depan.

Dampak positif dari pengembangan pertanian berkelanjutan terhadap ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan produksi pangan dan meningkatkan ketahanan pangan
Pengembangan pertanian berkelanjutan dapat meningkatkan produksi pangan dan memperkuat ketahanan pangan di suatu negara atau wilayah. Hal ini dapat meningkatkan ketersediaan pangan dan mengurangi risiko kelangkaan pangan di masa depan.

2. Meningkatkan pendapatan petani
Dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian, petani dapat meningkatkan pendapatan mereka dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Hal ini dapat membantu mengurangi kemiskinan di daerah pedesaan dan meningkatkan pembangunan ekonomi di daerah tersebut.

3. Mendorong pertumbuhan industri pangan dan sektor pertanian
Pengembangan pertanian berkelanjutan dapat mendorong pertumbuhan industri pangan dan sektor pertanian secara keseluruhan. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan nilai tambah produk pertanian, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline