Lihat ke Halaman Asli

Afif Auliya Nurani

TERVERIFIKASI

Pengajar

Sempat Viral Istilah "Pick Me Girl", Apakah Termasuk Gangguan Kepribadian?

Diperbarui: 4 Februari 2023   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: The Berkeley Beacon

"Apa cuma aku yang lebih nyaman temenan sama cowok daripada sama cewek? Soalnya temenan sama cewek tuh ribet plus banyak drama!"

"Aku mah tetep cuma pakai bedak bayi sama lip balm di tengah gempuran launching beragam jenis make up yang lucu-lucu. Soalnya aku suka yang necurelll, gitu"

"Di saat temen-temenku story-nya tumbuh kembang anak dan di rumah aja, apalah aku yang sedang sibuk meniti karir hingga isi story cuma meeting, meeting, dan meeting teruuus"

Pernahkah sekali atau dua kali melihat mendengar hal senada di atas?

Beberapa waktu lalu, warganet di platform TikTok dan Twitter sempat ramai membicarakan hastag #PickMeGirl. Kebebasan berekspresi di media sosial tersebut membuat beberapa orang ingin "dilihat" atau dikenang dengan ciri khas yang berbeda. Hal inilah yang memicu warganet lain untuk berkomentar mengenai #PickMeGirl.

Dilansir dari Urban Dictionary, istilah "Pick Me Girl" merujuk pada seorang perempuan yang berusaha keras untuk membuat orang lain terkesan dengan menunjukkan bahwa dirinya jauh berbeda dengan perempuan lain pada umumnya. Laki-laki pun juga bisa terindikasi demikian, lho.

"I'm not like the other girls"

Mereka yang ingin dianggap spesial tak jarang terdengar self-proclaimed, menyepelekan orang lain hanya karena memilih hal mainstream, dan melakukan berbagai cara untuk membuat kesan yang berbeda. Jika dibiarkan berlarut-larut, perilaku tersebut bisa jadi dianggap mengganggu dan menyebalkan.

Ibu Ike Herdiana selaku psikolog dari Universitas Airlangga Surabaya menyebutkan terdapat beberapa ciri khusus bagi "Pick Me Girl". Pertama, seseorang tersebut akan menyatakan tanpa diminta terkait kondisi pribadi yang jauh berbeda dari karakteristik pada umumnya atau berdasarkan stereotip gender.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline