Lihat ke Halaman Asli

Brader Yefta

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Dulu Buku Harian Digembok Rapat, Kini "Kisah Harian" Diumbar Terbuka di Media Sosial

Diperbarui: 4 Agustus 2020   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku harian, jadi tempat curhat andalan generasi dulu| Sumber:pixabay.com/4956365-4956365

" Lembar demi lembar kutuliskan...,"

Sudah akhir pekan, tanggal muda pula di awal bulan. Sebagian dari kita mungkin menghabiskan hari ini dengan liburan bersama keluarga dan orang-orang terkasih.

Tak sedikit yang mengambil beberapa jam sebagai me time-nya atau waktu spesial bagi dirinya. Just do everything that make you happy. Arti sederhananya, lakukan apa saja yang membuat dirimu bahagia. Karena jiwa juga butuh penyegaran

Biasanya liburan gini, saya bertamu ke YouTube. Terima kasih buat media sosial yang satu ini. Ibarat mesin waktu. Berapapun usiamu, kapan kamu lahir dan besar, selalu ada banyak ceritamu di sana.

Lagu, film, berita, dan beraneka karya seni dan budaya, tersimpan rapi dan melimpah. Seolah-olah menjadi cermin dari masa lalu dan masa kini di setiap era anak manusia.

Ngomong-ngomong soal era, kamu masuk generasi mana? Mengutip Wikipedia, secara teori sosiologi ada beberapa generasi manusia berdasarkan kapan brojol ke dunia. Generasi Perang Dunia II adalah mereka yang lahir antara tahun 1939 hingga 1945.

Di atasnya ada generasi Baby Boomers yakni para pria dan wanita kelahiran tahun 1946 sampai 1964. Mereka kini mungkin telah menjadi eyang, kakek, opung, opa oma, atau tante dan om. Ciri khas generasi ini salah satunya adalah punya banyak saudara kandung. Penganut KB juga alias Keluarga Besar... hehe.

Kok bisa? Mungkin lantaran program KB (Keluarga Berencana) yang sebenarnya baru direalisasikan pemerintah di tanah air pada akhir 1960 dan awal 1970-an, sehingga para mama dan papa muda di kala itu, belum disarankan ikut.

Nah yang diwajibkan adalah generasi X yang lahir sebagai bayi imut-imut dari tahun 1965 sampai 1980. Jadi cobalah perhatikan. Mereka yang kelahiran pada rentang tahun segitu dan setelahnya, jarang yang punya banyak saudara kandung lebih dari 3 orang. 

Hmm, ada juga sih yang lebih dari 4 atau 5. Tak masalah, sah-sah saja. Mungkin para orangtua ini memiliki motto banyak anak banyak rezeki atau ada pertimbangan lain. 

Toh memang tak ada batasan wajib kan. Namun bila dirata-ratakan, cenderung lebih banyak keluarga di era ini, yang memiliki momongan paling banyak 3 anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline