Lihat ke Halaman Asli

Adnan M. Jalusy

Unstoppable minders

34 Tahun Berkarya! Hanya Cinta yang Boleh Lewat, KAHITNA Takkan Terganti

Diperbarui: 18 Juni 2020   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Official Kahitna

Jakarta (18/06) - Pada 24 Juni 1986, dalam bulan ini 34 tahun lalu, Kahitna terbentuk. Anggotanya sembilan orang, yakni Yovie Widianto (piano), Hedi Yunus (vokal), Carlo Saba (vokal), Ronny Waluya (vokal), Dody IS (bass), Harry Suhardiman (perkusi), Budiana (drum), Andre Bayuadjie (gitar), Bambang Purwono (keyboad). Tiga diantaranya adalah vokalis. Mengapa tiga? Menurut Yovie, perbedaan karakter suara bisa membuat lagu jadi optimal.

Yovie menyebut bahwa nama grup band berasal dari bahasa Tagalog yang artinya "meskipun demikian". “Waktu itu saya diharuskan serius bersekolah di Bandung. ‘Meskipun demikian’, main piano dan nge-band jalan terus,” kata Yovie. Sang ayah Ingin Yovie jadi seorang diplomat. Ayah Yovie sosok yang keras, disiplin, dan sangat mementingkan pendidikan.

Selepas SMA, Yovie mengambil pendidikan Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran, Bandung. Kegiatan belajar di kampus diselingi dengan bermusik dan membuat lagu.

Source : Official Facebook Kahitna 

Lagu-lagu itu berangkat dari imajinasi dan kisah-kisah yang dialami Yovie atau kawan dekatnya. Kata-kata dan musik bisa terangkai ketika Yovie melakukan salah satu hobinya yakni berjalan kaki di kota Bandung. “Bandung adalah tempat romantis yang menyenangkan. Saya punya banyak kenangan indah sebagai pejalan kaki sejati di Bandung,” tulisnya lagi.


Berbekal lagu "Seandainya Aku Bisa Terbang", Kahitna berangkat ke Jakarta guna memperdengarkan lagu kepada sejumlah label rekaman. Perjalanan itu bukan hal yang menyenangkan. Kahitna berangkat ke Jakarta dengan uang pas-pasan dan mesti sangat menghemat biaya makan. Lagu-lagu mereka ditolak oleh sejumlah produser musik lantaran tidak sesuai dengan tren pasar masa itu.

Yovie tidak pernah berminat mengikuti tren. Ia berkata ingin membentuk pasar baru. Akhirnya, Musica Studio bersedia memroduksi album pertama Kahitna. Album Cerita Cinta dengan single "Cerita Cinta" sampai di telinga pendengar pada 1994. Mereka terbawa dengan lirik-lirik yang gamblang menyampaikan suara hati yang biasanya dipendam. Terutama bagi orang yang ingin mengajak pacaran, “Apabila kita memang harus bersatu mengapa harus ragu?”

Formasi band sedikit berubah manakala mereka mengeluarkan album kedua "Cantik" pada tahun 1996. Saat itu KAHITNA tinggal delapan orang setelah Rony Waluya memutuskan lulus lebih dini. Pada tahun yang sama, Yovie membantu doa umat yang jatuh hati dengan “Tuhan yakinkan dia tuk jatuh cinta hanya untukku” dalam lagu "Andai Ia Tahu". Komposisi delapan personel dengan orang-orang yang sama terus bertahan.

Komposer yang menulis sebagian besar lagu Kahitna ini paham cerita cinta tak lengkap tanpa rasa sakit hati. Tahun 1998, ia menciptakan "Enggak Ngerti" dengan lirik andalan “Mengapa harus keyakinan memisah cinta kita, meski cintamu aku”.

Pada 2003 KAHITNA kembali bersembilan. Yovie dan kawan-kawan memasukkan Mario Ginanjar sebagai tandem Hedi dan Carlo. Sementara personel lainnya tetap sama. Saat itu mereka merilis "Cinta Sudah Lewat", album yang semakin mengukuhkan evolusi KAHITNA sebagai band pop romantis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline