Lihat ke Halaman Asli

Aditya Hehanussa

Selebihnya tentangmu | WA:081248908542

Maluku dan Malumu

Diperbarui: 16 April 2022   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto arsip pribadi.

Kemana saja kamu ketika MALUKU menjadi MALUMU yang ditertawai
Adakah kamu yang peduli akan MALUKU.

beritahu padaku, jangan diam saja.
Apakah kamu masih peduli?
Jika kau tak menjawab, siapa lagi.

Kamu sama saja dengan mereka
Ya, sama dengan mereka. Mereka nyaman dengan keadaan seakan tak ada masalah.

Mereka yang tertawa terbahak-bahak, padahal  "MALUKU"  sedang tak baik-baik saja, dan kamu malah mencari jalan untuk menutupi "MALUMU".

MALUKU diterpa asap hitam dan kebencian dari sudut langit. Dari setiap jiwa yang tersakiti, adakah kamu merasa sakit yang sama. Ataukah kalian semua yang merancangnya?

Kalian pura-pura peduli, ketika jiwa yang hampir tak berdaya memohon kasih.  
Kalian pura-pura tak melihat, ketika hujan yang turun dari setiap mata yang tersakiti.
Kalian menutup telinga, ketika kami memohon dengan mulut yang kaku  

Bahkan, kalian bercermin pada wajah busuk itu dan merasa sudah ambil andil dalam kewajiban itu, kemudian mengumbarnya melalui media yang tak berdosa.

Kalian menyembunyikan malu dan biarkan jiwa-jiwa yang tak berdosa menangis ketika MALUKU tengah berduka.

Mau sampai kapan kalian membiarkan kami saling membenci? Mau sampai kapan senyum kami kalian rampas dan menjadikannya tangis?

Kami adalah bagian dari kalian
Kami adalah bagian dari cinta yang satu
Kami adalah bagian dari setiap perdamaian
Kami adalah bagian dari "MALUKU"
Kami bukan tameng untuk "MALUMU"

Kami adalah damai dari rahim MALUKU.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline