Lihat ke Halaman Asli

Abdulqhadir

Twins-Twins

Aliran Perenialisme dan Tokoh-tokohnya dalam Filsafat Pendidikan

Diperbarui: 21 Juni 2021   02:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengetahui Aliran Perenialisme dan Tokoh-tokohnya dalam Filsafat Pendidikan (unsplash/alex-block)

Assalmualikum wr.wb

Salam sejahtera untuk kita semua yang dimana masih di kasih kesempatan untuk tetap beraktivitas seperti biasa.

Saya akan mempaparkan sedikit materi yang udah saya tangkap pada hari kemarin, yaitu tentang aliran perenialisme dalam filsafat pendidikan Perenialisme berasal dari kata "perenial" yang berarti abadi, kekal. 

Jika di dalam filsafat pendidikan perenialisme ini mengungkapkan bahwa pendidikan sebagai suatu jalan kembali atau proses pengembalian manusia pada masa lampau. 

Perenialisme lahir dari suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Perenialisme menentang pandangan progresivisme yang menekan perubahan dan suatu yang baru.

Baca juga : Filsafat sebagai Way of Life

Solusi yang ditawarkan kaum perenialis adalah jalan mundur ke belakang dengan mengunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kokoh.

Perenialisme memendang bahwa kepercayaan-kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad pertemngahan perlu dijadikan dasar penyusunan konsep filsafat dan pendidikan zaman sekarang. 

Sikap ini bukankah nostalgias (rindu atas hal-hal yang sudah lampau semata-mata) tetapi telah berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan-kepercayaan tersebut berguna bagi abad sekarang. 

Solusi yang ditawarkan kaum perenialis adalah jalan mundur ke belakang dengan mengunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kokoh.

Jadi sikap untuk kembali kemasa lampau itu merupakan konsep bagi perenialisme dimana pendidikan yang ada sekarang ini perlu kembali kemasa lampau dengan berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan itu berguna bagi abad sekarang ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline