Lihat ke Halaman Asli

Tugas Bahasa Indonesia Narasi

Diperbarui: 16 Oktober 2022   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dia adalah seorang anak laki-laki yang terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, ia memiliki orang tua yang bernama pak Badar dan bu Lina, sang bapak yang bekerja sebagai tukang bangunan, dan sang ibu sebagai ibu rumah tangga. Anak laki-laki ini bernama Alandra, ia bersekolah di salah satu SD ternama, dan mendapatkan beasiswa karna dirinya yang sangat cerdas. Alan sering menjadi bahan olokan teman-temannya karna baju seragam Alan sangat terlihat kusam dan lusuh, bagaimana tidak lusuh dan kusam seragam yang ia kenakan tak pernah di ganti selama 4 tahun berturut turut bukan tanpa alasan anak laki-laki ini tak membeli baju yang baru, namun keuangan keluarga yang menyebabkannya harus tetap bertahan sampai sang bapak memiliki uang yang cukup.

Pada suatu hari ibu alan sudah tidak tahan dengan keadaaan serba kekurangan ini, ia memilih untuk pergi meninggalkan sang suami dan anaknya. Alan menangis dengan kepergian sang ibu, banyak pertanyaan-pertanyaan diotak Alan sekarang, bapak Alan pun hanya bisa diam dan tak banyak bicara. Sekarang hanya ada Alan dan bapaknya saja di sebuah gubuk kayu tersebut, hening tidak ada percakapan hanya ada suara isak tangis dari Alan. Hari berganti hari, Alan dan bapak Badar  harus mulai terbiasa menjalani hidup tanpa sesosok istri sekaligus ibu, namun apa boleh buat yang pergi tidak mungkin kembali.

Pada saat SMP Alan tidak berhasil mendapatkan sekolah negri karena nilai ujian yang alan dapatkan kurang maksimal, alan bertekat untuk lebih bersungguh-sungguh lagi dalam belajar agar menjadi sukses, pak Badar terus memberi dukungan-dukungan kepada sang anak, tekad Alan tidak sia-sia, di SMA ia mendapatkan beasiswa kembali dan setelah lulus ia diterima kampus ternama di Indonesia.

Kinerja pak badar yang semakin hari semakin baik, ia dijadikan sebagai mandor dalm proyek tersebut. Bos dari pak Badar sangat mempercayai pak Badar karna sikapnya yang baik dan jujur, kebaikan dan kejujuran ia membawanya menjadi tangan kanan bos besar, sekarang pak Badar dan Alan sudah tidak tinggal di gubuk kayu lagi tapi sudah berhasil membeli rumah yang sangat cukup untuk mereka tinggali, perekonomian merekapun membaik karena gaji yang nominalnya sudah membesar.

Pada suatu hari saat Alan berada di sebuah taman kota ada seseorang wanita yang duduk di samping Alan, ternyata wanita itu adalah ibu Alan yang meninggalkan Alan dan sang bapak. Jangan ditanya tentang perasaan Alan sekarang, marah, kecewa, rindu, semua jadi satu, banyak pertanyaan yang muncul dari otak alan sekarang yang salah satunya menanyakan mengapa ibunya berada disamping dirinya setelah bertaun taun menghilang entah kemana, sang ibu memecahkan keheningan di antara mereka, sang ibu menceritakan penyesalannya saat ini, dan meminta maaf kepada sang anak. Tak banyak yang Alan katakan karena ia takut lepas kendali untuk berbicara yang nantinya malah menyakiti hati sang ibu, setelah itu sang ibu pergi karna terlalu malu untuk kembali kepada Alan. Pada akhirnya Alan harus tetap berdamai dengan keadaanya, untuk menerima kenyataan bahwasannya sang ibu sudah tidak ingin tinggal bersama lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline