Lihat ke Halaman Asli

Adica Wirawan

TERVERIFIKASI

"Sleeping Shareholder"

Oxygen id, Koneksi Internet "Gercep" yang Disukai Juragan Online

Diperbarui: 20 Juni 2017   03:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[1] Yance Arlyansyah (Sales Manager SME), [2] Mauldi Wirastomo (Product Development Oxygen.id), dan [3] Hendrik Kurniawan (Sales Manager of Oxygen.id Home) sedang menjelaskan layanan oxygen id (sumber: dokumentasi pribadi)

Sebagai seorang wirausahawan, saya memerlukan akses internet yang prima lantaran bisnis yang saya kelola berada di "wilayah digital". Sepanjang tahun ini, setidaknya ada dua bisnis yang saya bina, yakni toko online dan startup.

Jika berbicara soal kedua unit bisnis tersebut, sebetulnya saya terkena "demam" yang melanda anak muda masa kini. Sebagaimana diketahui, anak muda, khususnya yang berdomisili di perkotaan, memang sedang getol-getolnya mengembangkan bisnis secara online.

Banyak anak muda yang membuka toko online sekadar menjajakan barang yang dijualnya. Banyak pula yang merintis startup agar bisa menyalurkan idealisme dan sumbangsihnya kepada masyarakat. Makanya, kini kalau menelusuri informasi di google, kita akan menemukan beragam situs yang menawarkan konten demikian.

Saya pun akhirnya tertarik mengikuti tren tersebut, bukan supaya terlihat "kekinian" atau sekadar "gaya-gayaan", melainkan memang karena saya melihat sebuah peluang yang terbuka lebar. Jika dulu Paul Allen membujuk Bill Gates agar bersedia "banting stir" menjadi pengusaha begitu mengetahui perkembangan PC yang sedemikian masif akan terjadi pada masa depan, saya pun melihat kesempatan yang sama.

Namun demikian, saya tak terlalu tertarik mengikuti jejak langkah miliuner tersebut. Saya tak berambisi mengumpulkan "pundi-pundi" rupiah yang sedemikian berlimpah sebagaimana dimiliki oleh kedua tokoh kondang tersebut. Saya lebih berniat memanfaatkan usaha online saya untuk kebaikan sesama.

Sebut saja Toko Buku 37 yang saya kembangkan. Toko online tersebut sejak awal memang tak hanya diniatkan "mengeruk" keuntungan yang didapat dari penjualannya, tapi juga menjadi sebuah sarana untuk membagikan buku yang berkualitas dengan harga yang sangat murah.

toko buku online yang saya kelola (dokumentasi pribadi)

Semua itu bertujuan mewujudkan visi saya dalam meningkatkan budaya literasi di masyarakat. Karena masyarakat jarang membaca buku dan buku dianggap terlalu mahal sehingga masyarakat segan membelinya, kehadiran toko buku online tersebut diharapkan mampu mengatasi persoalan itu.

Makanya, untuk sejumlah buku, saya hanya mematok harga sebesar Rp 370 saja! Pembeli yang tertarik cukup membayar ongkos kirim saja dan sudah bisa menikmati buku yang dipilih.

Sementara itu, bersama seorang teman, saya pun sedang mengembangkan sebuah startup. Namanya gerairasa.com. Nah, startup tersebut bertujuan membantu pengusaha kuliner dalam mempromosikan produknya.

startup yang saya bina (dokumentasi pribadi)

Promosi yang dimaksud berupa layanan email blasting dan pembuatan newslatter yang dapat dinikmati secara "gratis". Kini, startup tersebut sedang menyiapkan fitur toko online sebagaimana tokopedia dan bukalapak, hanya saja khusus kuliner.

Oleh sebab itulah, agar dapat menjalankan roda bisnis dengan baik, saya membutuhkan akses internet yang baik pula. Selama ini, saya mengandalkan modem untuk mengoperasikan kedua bisnis tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline