Lihat ke Halaman Asli

Panduan dalam Mengajarkan Pendidikan Seksualitas bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Diperbarui: 25 Juni 2020   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Dalam mengajarkan tentang pendidikan seksualitas tentunya kita baik guru maupun orangtua harus memiliki pemahaman berkenaan tentang seksualitas. Kita tidak bisa lagi menganggap bahwa membicarakan tentang pendidikan seksual adalah hal yang tabu.

Sedini mungkin pendidikan tentang seksualitas harus diajarkan Terkadang juga muncul rasa kurang nyaman saat berdiskusi tentang seksualitas.

Oleh karena itu penting bagi kita untuk membangun situasi yang nyaman guna membangun diskusi tentang pendidikan seksualitas yang menyenangkan.

Tentunya sebagai edukator yang nantinya akan menyampaikan tentang pendidikan seksualitas kepada PDBK (Peserta Didik Berkebutuhan Khusus) kita harus mampu menyampaikan informasi tentang sekualitas yang sebenar-benarnya dan mampu menyampaikan nilai-nilai yang tepat sehingga pembelajaran tentang pendidikan seksualitas dapat berjalan secara maksimal.

Dalam pelaksanaan pendidikan seksualitas bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), tentunya kita harus memiliki target yang ingin dicapai. Adapun target yang ingin dicapai dari mengajarkan pendidikan seksualitas kepada ABK yaitu:

1. Memberikan informasi berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas ( persepsi tentang tubuh, memahami dan mengelola perkembangan dan perubahan biologis pada dirinya, dan menghindarkan dari perilaku seks yang tidak sesuai dan kejahatan seksual yang mengintai)

2. Mengajarkan nilai-nilai (keluarga, kepercayaan, dan nilai sosial budaya). Mengajarkan pendidikan seksual tentunya juga harus tetap menanamkan nilai, baik moral dan agama karena penting guna menghindari resiko penyalahgunaan kejahatan seksual.

3. Mengembangkan keterampilan interpersonal (komunikasi, pengambilan keputusan, menciptakan hubungan yang baik)

4. Mengembangkan tanggungjawab atas diri mereka.

5. Mengetahui bagaimana dan kapan mencari bantuan.

Dari rumusan mengenai target pelaksanaan pendidikan seksualitas diatas, maka ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan guru dan orangtua dalam mengajarkan pendidikan seksualitas bagi anak berkebutuhan khusus:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline