Lihat ke Halaman Asli

Achmad Saifullah Syahid

TERVERIFIKASI

Penulis

Di Dusun Bajulmati Tantangan Selalu Menanti

Diperbarui: 25 Agustus 2019   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: bimasislam.kemenag.go.id

Matahari menghangatkan badan. Pagi itu langit Dusun Bajulmati Desa Gajahrejo Kab. Malang membentang biru. Jalanan di dusun pesisir pantai selatan masih sepi.
Tanaman bibit pohon bakau ditata rapi. Karung goni sudah disiapkan. Shohibul Izar (50) memilih bibit bakau yang siap ditanam. Bibit yang terlihat kokoh diletakkan di atas karung goni. Limapuluh bibit pohon bakau siap ditanam.

Bibit sudah berpindah di atas perahu. Susur sungai sebagai agenda wajib bagi para pengunjung dusun Bajulmati, selalu disertai penanaman bibit bakau.

Lokasi penanaman berada di sepanjang sungai yang membelah desa Gajahrejo. Sungai selebar 20 meter bermuara di pantai Ungapan.

Musim kemarau merupakan saat yang tepat menyusuri sungai sekaligus menanam bibit bakau. Air yang jernih kehijauan ditambah lanskap perbukitan yang hijau memanjakan mata.

Mendayung perahu yang melintas di bawah jembatan Bajulmati menjadi sensasi tersendiri.

Keindahan itu hadir bukan tanpa masalah. Erosi kerap terjadi di musim hujan. Arus sungai mengalir sangat kuat. Selain mengancam ekosistem sungai, erosi juga menyebabkan bibir sungai semakin lebar, mendekati permukiman penduduk.

Erosi yang terjadi setiap musim penghujan perlu segera ditangani. Pak Izar mengambil inisiatif menanam bakau untuk menahan laju erosi.  

Upaya melestarikan ekosistem sungai berlangsung sejak tahun 2005. Dikemas melalui Wisata Hijau susur sungai, penanaman bakau mendapat tanggapan positif.

Hal itu tidak lepas dari kegigihan Pak Izar bersama pemuda dusun mensosialisasikan manfaat pohon bakau bagi ekosistem sungai, muara, hingga pantai.

Juara II Penyuluh Teladan Tingkat Nasional

Perjuangan memberdayakan desa, apalagi di pelosok, sering luput dari mata kamera media. Pak Izar mengalami hal itu sejak tahun 90-an. Infrastruktur yang serba minim dan terbatas tidak menyurutkan tekadnya. Gelombang teror dan ancaman keselamatan dihadapi tanpa jaminan keamanan. Namun, siapa peduli?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline