Lihat ke Halaman Asli

Abu Risky

Mahasiswa Doktoral Studi Islam UAD Yogyakarta

Masjid bukan hanya sekedar beton dan besi, tapi Fungsi dan Kontribusi

Diperbarui: 20 Mei 2025   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: Masjid Jogokariyan, yogyakarta

Rasulullah tidak pernah mewariskan singgasana emas. Rasulullah juga tidak pernah meninggalkan kita umatnya harta dan dinar yang berlimpah. yang beliau tinggalkan hanya hanya warisan masjid Nabawi, Masjid Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Masjid yang dicita-citakan nabi adalah masjid yang menjadi pusat peradaban, sebagaimana yang diteladankan oleh nabi ketika memakmurkan Masjid. Dengan apa kita memakmurkan masjid? jawabannya adalah firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 18:

 

Sesungguhnya yang (pantas) memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, mendirikan salat, menunaikan zakat, serta tidak takut (kepada siapa pun) selain Allah. Mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk (Al-Qur'an Karim).

KH. Muhammadz Jazir ASP Menjelaskan Secara tekhnis, dari ayat di atas bahwa yang pertama masjid yang makmur adalah masjid yang ramai dengan sholat berjama'ah, jika belum berjama'ah maka tugas masjid adalah memobilisasi agar bisa berjama'ah, apabila belum bisa sholat maka tugas masjid adalah mengajarkan agar bisa sholat dengan khusyuk dan semangat dan tanda masjid itu makmur yang kedua adalah banyak yang mau berzakat dan menitipkan hartanya di masjid tersebut, kalau mayoritas jama'ah dan masyarakat yang belum bisa berzakat atau menyadang status Mustahik(menerima zakat) maka tugas masjid adalah menjadikan mereka menjadi Muzakki (orang yang mengeluarkan zakat), bagaimana caranya? solusinya adalah Kembali ke masjid, dan gerakkan ekonomi masyarakat melalui peran masjid yang optimal(Manifmesto Masjid Nabi. 2024).

Ibadah sholat dan zakat akan membersihkan jiwa seseorang dari perbuatan keji dan mungkar. Dengan sholat dan zakat yang benar dan jujur seseorang akan menjadi hamba yang bertakwa.

sayangnya, banyak masjid di Indonesia yang belum benar-benar memberikan dampak ketakwaaan kepada jamaah sekitarnya. belum mampu menjadi pusat peradaban.

memakmurkan masjid bukan hanya sekedar membangun masjid dan memperbagus bangunannya, bahkan Rasulullah melarang membangun masjid hanya dengan kemegahannya sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

: : . .

Dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata,  Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga orang-orang berlomba dalam kemegahan masjid." (Dikeluarkan oleh imam yang lima kecuali Tirmidzi. Ibnu Khuzaimah mensahihkannya). [HR. Abu Daud, no. 449; An-Nasai, 2:32; Ibnu Majah, no. 739; Ahmad, 19:372; Ibnu Khuzaimah, no. 1322, 1323. Syaikh 'Abdullah Al-Fauzan dalam Minhah Al-'Allam, 2:494, mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih sesuai syarat Muslim, perawinya tsiqqah (terpercaya), perawi shahihain selain Hammad bin Salamah yang termasuk perawi Imam Muslim](Rumayshso.com).

 tapi juga ikut memanfaatkan masjid untuk amal-amal sholeh, seperti ibadah, pusat dakwah, pendidikan, ekonomi , sosial termasuk kegiatan politik dan pemerintahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline